Anizar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGUBUR MIMPIKU, KARNA CINTA

MENGUBUR MIMPIKU, KARNA CINTA

MENGUBUR MIMPIKU, KARNA CINTA

            Terdengar suara hp ku berbunyi , tanda ada pesan masuk, ada kata – kata yang membuat hatiku senang dan gembira. Ada tawaran untuk mengisi pelatihan di luar kota. Jadwalnya selama tiga hari, dan tempat yang akan aku datangi agak jauh masuk ke pelosok desa yang tak pernah ku dengar nama daerahnya.

            Kutunggu samapai suamiku pulang kerja dan akan kusampaikan keinginanku untuk mengisi kegiatan itu . Tapi harapanku tak sebanding dengan kenyataan. Suamiku tak mengijinkan ku untuk mengisi kegiatan itu.

            Tak terasa air mata tergenang di pelupuk mataku dan perlahan- lahan mulai menetes jatuh kepipi. Ini sudah tawaran yang ke lima kalinya aku menolak mengisi  sebuah kegiatan karna alasan suamiku tak mengijinkan.

            Sekitar  5 tahun yang lalu, aku begitu mendambakan bisa berbagi ilmu dengan orang lain yang bukan orang di sekitarku. Aku selalu iri jika melihat ada wanita yang begitu berani bisa menyampaikan sebuah materi di depan banyak orang, tanpa merasakan gugup dan gemetar.

            Sedangkan aku jangan kan untuk berbicara di depan banyak orang, untuk berdiri memimpin rapat dengan orang tua murid saja aku tak sanggup, rasa gugupku selalu menghantui, aku selalu kehabisan kata – kata jika sudah berdiri di depan banyak orang.

            Walaupun aku sudah menjadi kepala sekolah sebuah RA selama 7 tahun, tapi tetap saja jika aku harus memimpin rapat , aku tetap harus mewakilkannya pada salah satu guruku.

            Sebuah pengalaman berharga akhirnya aku dapat, dari beberapa kali mengikuti sebuah komunitas , yang memaksaku untuk bisa berinteraksi dengan banyak orang , yang membuatku kini berani tampil dan berbicara di depan.

            Aku pun mulai mengasah kemampuannku, dengan beberapa kali mengikuti  sebuah kegiatan yang akan menjadikan ku seorang pelatih atau seorang pemateri di tingkat Guru- guru PAUD / TK.

            Tidak hanya itu juga aku mulai sering menambah ilmuku tentang dunia pendidikan bahkan sampai ke luar profinsi, agar wawasanku luas dan bisa berbagi ilmu yang ku punya pada teman – teman seprofesi denganku . Aku akan sangat senang bila ilmu yang ku bagikan bisa bermanfaat bagi mereka dan memotivasi mereka untuk lebih maju.

            Ada beberapa kali aku mengisi kegiatan pelatihan untuk guru dan umum , dengan materi yang sudah ku kuasai. Bahkan aku sudah bisa menguasai panggung dan Alhmadulillah aku sdh bisa menghilangkan rasa gugupku sedikit demi sedikit. Bahkan untuk menunjang jati diriku , aku mengambil study S2 agar aku lebih percaya diri.

            Tapi kini di saat aku mulai sudah terbiasa dan sudah berani, bahkan sudah ada beberapa tawaran untuk mengisi di beberapa daerah dan kegiatan, masalah yang lain ku dapati.

            Masalah yang paling berat bagi seorang istri adalah restu dari sang suami. Yaaa aku tak dapat ijin lagi dari suamiku untuk  kegiatan di luar pekerjaanku di sekolah. Aku tak boleh menerima lagi pekerjaan untuk mengisi bahkan untuk mengikuti beberapa kegiatan pun.

            Sedih sudah pasti yang aku rasakan, di saat cita-citaku  menjadi kenyataan , ijin dari suamiku tak kudapat lagi.

            Aku harus mengubur semua mimpiku dalam- dalam . yang paling sulit adalah menjawab dan memberi alasan pada teman- temanku yang mengajakku untuk gabung. Semua harus kutolak dengan alasan yang tak pasti.

            Apakah aku kecewa ? pasti jawabannya ya , aku sangat kecewa, seakan aku terhempas ke dalam lubang yang sangat dalam dan masuk ke dalam sangkar yang sulit untuk di lepas.

            Aku pasrah dan menyerah , kala harapan dan impian ku tak bisa jadi kenyataan. Smoga ada hikmah di balik semua ini. Aku mencintai suamiku dan keluargaku. Biarlah kenangan beberapa kali mengisi, akan menjadi kenangan indah, dan akan menjadi cerita hidupku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ridho suami bagi seorang isteri adalah segalagalanya, Bunda sayang. Secara duniawi, seolah terlihat tak dapat menggapai impian. Namun, ada impian yang jauh lebih indah telah Allah siapkan bagi isteri sholehah seperti Bunda karena patuh pada suami. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah..., Bunda.

22 Jan
Balas



search

New Post