Anna Sulisetiawati

Bismillah ... Atas nama Tuhan yang Maha Pemurah Terima kasih atas ilmu yang tercurah Semoga melalui media ini ilmu makin terasah...

Selengkapnya
Navigasi Web
RELAKSASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

RELAKSASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

H3

Penyesuaian Kebijakan

Mendikbud menyampaikan beberapa kendala yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diantaranya kesulitan guru dalam mengelola PJJ dan masih terfokus dalam penuntasan kurikulum. Sementara, tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah dengan optimal karena harus bekerja. Demikian pula dengan para peserta didik juga mengalami kesulitan berkonsentrasi belajar dari rumah serta meningkatnya rasa jenuh yang berpotensi m menimnulkan gangguan pada kesehatan jiwa.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, dan berbagai masukan dari para ahli dan organisasiserta mempertimbangkan evaluasi implementasi SKB Empat Menteri, Pemerintah melakukan SKB terkait pelaksanaan pembelajaran di zona selain merah dan oranye, yakni di zona kuning dan hijau untuk dapat melaksanakan tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Penyesuaian zonasi untuk pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan prosedur pengambilan keputusan pembelajaran tatap muka tetap dilakukakan secara bertingkat. Tahapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan di zona hijau dan kuning dalam SKB Empat Menteri yang disesuaikan tersebut dilakukan secara bersamaan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan pertimbangan resiko kesehatan yang tidak berbeda untuk kelompok umur pada dua jenjang tersebut. Sementara untuk PAUD dapat memulai pembelajaran tatap muka paling cepat dua bulan setelah jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Namun bila terindikasi dalam kondisi tidak aman, terdapat kasus terkonfirmasi positif COVID-19, atau tingkat risiko daerah berubah menjadi orangye atau merah, maka satuan pendidikan wajib ditutup kembali. Oleh karena itu, evaluasi akan selalu dilakukan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan bersama Kepala Satuan Pendidikan akan terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Belajar dari Negara Lain

Negara D.O EXO, Korea Selatan, baru beberapa hari setelah sekolah dibuka, pemerintah menutup kembali 200 sekolah karena ada kasus Covid-19 baru. Baru sehari setelah ribuan murid kembali, langsung muncul 79 kasus positif baru, yang mana merupakan jumlah tertinggi selama dua bulan terakhir. Sementara di Incheon, kota dekat Seoul, 66 sekolah juga terpaksa ditutup kembali karena ada dua murid yang terjangkit virus corona. Jadi, posisi Korea Selatan sekarang masih mencari waktu dan situasi yang pas untuk membuka sekolahnya lagi. Karena pemerintah Korea tidak mau pembukaan sekolah malah menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19.

Sementara di Eropa, pada 18 mei lalu, berbagai Menteri Pendidikan dari EU mengadakan perbincangan mengenai pembukaan sekolah kembali. Pada masa itu, 22 negara Eropa sudah mengembalikan murid ke sekolah selama beberapa minggu. Setelah pembukaan ini, ternyata tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan. Meskipun, di Israel dan Prancis punya klaster baru yang didapat dari lingkungan sekolah gara-gara sekolah dibuka lagi. Tapi, skalanya masih kecil dan bisa diperkirakan. Sedangkan hasil penelitian di Irlandia mengatakan kalau nggak ada bukti penularan sekunder dari anak-anak yang masuk sekolah. Dari 56.000 yang dites, cuma ketemu dua sampel di mana anak menularkan ke orangtuanya. Justru yang banyak sebaliknya: orangtua menularkan ke anak.

Menentukan Pilihan Terbaik

Nah, bagaimana? Siapkah bapak dan ibu menyelenggarakan relaksasi pembelajaran dengan kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah bila zona sudah memungkinkan? Apapun pilihan yang telah ditentukan, semoga menjadi kebaikan bagi semua. Dan jangan lupa bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post