Pandemi COVID-19 melanda sebagian besar dunia. Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Juli 2020, Saya terus mengamati bahwa seakan-akan perahu kehidupan setiap orang di seantero dunia sedang dihantam gelombang yang masih bergelora, setiap saat saya terus bertanya-tanya dalam hati, kapan gelombang ini akan berakhir?.

Perhitungan-perhitungan mengenai jumlah pasien yang terpapar virus corona masih jauh lebih banyak daripada pasien yang sembuh, ini artinya perahu kehidupan kita masih terus mengalami goncangan , dimana-mana saya melihat dan merasakan bukan saja atmosfir ketakutan yang melanda seluruh dunia melainkan rasa kuatir akan hari esok terukir jelas diwajah-wajahnya. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang usahanya bangkrut, banyak yang kehilangan angota keluarganya sehingga menggores duka yang mendalam. Lelah, frustasi bagaikan gelombamg yang bergulung-gulung memupuskan setiap harapan.

Saya juga ikut merasakan betapa sulitnya melewati situasi seperti ini, mau keluar rumah saja ada perasaan enggan, rasa takut , cemas dan gelisah sekonyong-konyong membuat saya sulit melangkah.

Jalan satu-satunya yang membuat saya menjadi tenang adalah semakin mendekatkan diri kepada sang Pencipta yaitu Tuhan yang maha Esa karena Dia berjanji dalam Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Berdoa dan memohon perlindungan dari Allah adalah suatu manifestasi penyerahan diri yang sungguh-sungguh yang saya lakukan sehingga akhirnya saya merasakan ketenangan dan sukacita yang luar biasa dalam mengarungi gelombang kehidupan dengan menikmati situasi ini serasa sedang berselancar diatas gelombang.

"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" 2 Timotius 1:7

Tangerang 11 July 2020