Ermiyanto

Biasa dipanggil Mr.Anoto atau Laoshi Anto, aktifitas keseharian sebagai Guru di SMPN 2 Padang Panjang. "Pelajari apa aja selagi bisa" merupakan Moto hidup yang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Murid 80 & 90-an
Gambar: Sumber dari Google

Murid 80 & 90-an

Betapa bahagianya murid era 80-90an, walau sekolah dengan berbagai keterbatasan tapi mereka bisa menikmatinya.

Ketika guru rapat, anak-anak di perbolehkan pulang, bahagianya mereka, karena bisa bermain bola di lapangan, bisa bercanda tawa dengan teman-teman sebaya.

Ketika ada guru yang sakit atau berhalangan hadir, maka pelajaran terakhir boleh dimajukan, sehingga anak-anak bisa cepat pulang.

Ketika anak-anak bisa menjawab pertanyaan dari guru, maka anak-anak tersebut diberi reward dengan diizinkan duluan keluar kelas dan duluan pulang.

Dahulu tidak banyak PR, tidak harus beli buku ini, buku itu, karena memang dulu ekonomi memang belum sebaik sekarang.

Dahulu ketika magrib dan isya, surau atau mushala ramai dengan anak-anak yang belajar mengaji dan ketika mengaji usai mereka bisa bebas bermain lari-larian tanpa harus memikirkan PR untuk besok.

Dahulu sekolah dimulai pukul 7.30 atau pukul 8.00, kalaupun ada yang terlambat tidak dipermasalahkan karena anak-anak ke sekolah jalan kaki dari kampung-kampung yang jauh.

Dahulu tidak ada UN yang menguras pikiran dan energi siswa, bukannya hanya siswa, gurupun terbebani dengan pelaksanaan UN tersebut.

Dahulu Rapor sangat sederhana, penentuan naik atau tidak cuma dilihat dari berapa warna merah di rapor, kalaupun angka merahnya sedikit, tapi kalau yang merah itu PMP dan Agama, maka tidak naik kelas.

Dahulu kalaupun tinggal kelas 1 tahun atau 2 tahun sesuatu yang lumrah, karena memang kemampuan mereka memang tidak bisa untuk naik.

Dahulu tidak banyak seragam sekolah yang harus disiapkan, cukup dengan 3 jenis seragam saja, pakaian putih dan celana/rok warna merah/biru/abu-abu, pakaian pramuka, dan pakaian olahraga.

Dahulu ada SPP tapi masih bisa dibayar walaupun banyak yang menunggak.

Dahulu juga ada jalan-jalan selepas ujian, tapi tidak ke tempat yang jauh dan menguras banyak uang.

Dahulu juga ada perpisahan, tapi cukup dengan acara di sekolah dan memakai pakaian putih hitam saja.

Katanya, itukan dulu.....tidak bisa disamakan dengan sekarang...

Ketika yang dulu itu membahagiakan, apakah tidak pantas untuk dipertahankan?

Oiya., itu 'dahulu' di kampungku yang masih serba tertinggal, mungkin 'dahulu' di tempat anda tahun 80-90an sudah maju dan modern.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post