FIKSI MINI KOTA KECIL
Pemerintah kota menghimbau warga untuk diam di rumah. Maksud dari himbauan itu untuk memutus penyebaran virus yang mematikan. Tapi banyak warga yang tidak memedulikan himbauan tersebut. Bagi mereka, diam di rumah sama saja mati perlahan tanpa perjuangan.
Warga kota melakukan kegiatan seperti biasanya. Pasar tradisional, supermarket, rumah makan, pedagang kaki lima, toko-toko lainya, dan semua warga tetap melakukan kegiatan seperti biasanya.
Melihat kenyatan tersebut membuat sang walikota geram. Sang walikota menerjunkan aparat untuk mengatasinya.
Pedagang di pasar tradisonal, pemiliki supermarket, pedagang kaki lima, pemilik rumah makan, para pemilik toko, dan semua warga sudah membekali dirinya masing-masing dengan berbagai jenis senjata tajam untuk melawan. Kerusuhan pun terjadi di kota kecil itu. Api di mana-mana dan darah berceceran. Sungguh mengerikan.
Kota kecil menjadi sepi setelah kerusuhan. Banyak bangunan hangus. Bangkai manusia di mana-mana. Bau bangkai menyelimuti. Dan virus yang mematikan telah tiada.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita, terlindung dari semua bencana. Aamiin. Tulisannya, keren!
terima kasih sudah baca