FIKSI MINI LANTAI DUA
Ia tidak percaya anak bungsunya telah meninggal karena virus corona. Ia merasa bersalah karena dulu mengizinkan bekerja ke Jakarta setelah lulus kuliah. Ia tidak bisa melihat anaknya untuk yang terakhir. Anaknya langsung dikuburkan tanpa dimandikan. Pakainya pun ikut dikuburkan. Ibunya sangat bersedih dengan kenyataan itu.
Ia menangis setiap hari. Mengurung diri di kamar. Tidak makan. Tidak juga minum. Wajahnya yang keriput telihat pucat. Gairah hidup sudah tak terlihat.
"Ikhlaskan saja dia." Kata anaknya yang pertama. Setelah mengamati dari pintu kamar.
Ibu tidak mengacuhkannnya. Matanya yang sembap dan basah mengarah ke jendela yang terbuka.
"Makan dulu, bu!" Ia menyimpan makanan di meja dekat ibunya duduk. Ia menatap wajah ibunya. Merasa kasihan. Ia pergi keluar sambil membawa makanan kemarin yang tidak dimakan.
Malam hari. Jendela masih terbuka. Di luar hujan lebat disertai angin. Ibu masih melakukan hal yang sama. Badannya tak bergerak seperti orang tak bernyawa.
Ia heran ketika melihat sosok yang dipikirkannya. Di antara bulir hujan, sosok itu tersenyum lalu merentangkan tangan seolah ingin dipeluk. Ia bahagia karena anaknya masih hidup. Ia berdiri dari tempat duduk. Ingin memeluk anaknya. Ia lompat dari jendela. Ketika melompat sosok itu hilang dan ibu jatuh dari lantai dua.
Ibu tidak sadarkan diri. Hujan masih deras diiringi angin. Dari kepala darah mengalir bersama air hujan. Tidak ada yang sadar, ada perempuan yang jatuh dari lantai dua ruamahnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren dan inspiratif
terima kasih sudah baca
Tulisan keren!
terima kasih
Luar biasa Kang. Salam Literasi dan salam kenal dari Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Salam literasi. Terima kasih sudah baca