FIKSI MINI MALAM LEBARAN
Hendri belum pulang juga. Padahal lebaran sebentar lagi. Istri dan anaknya menunggu. Dengan harapan membawa banyak uang untuk membeli baju baru atau kue. Karena sudah dua kali lebaran tidak pulang.
Hendri tidak memberi alasan kenapa tidak pulang. Ia memberi kabar tidak pulang pada istrinya lewat telepon genggam. Istrinya tidak pernah marah atau menanyakan alasanya.
"Mah, lebaran kali ini bapak pulangkan?" Tanya anaknya 7 tahun dengan penuh harapan.
"Ayah pasti pulang." Dengan senyuman dan meyakinkan.
Gema takbir di mana-mana. Hendri belum pulang juga. Anaknya mengikuti gema takbir di atas kursi tua. Ibunya tersenyum dan campur cemas karena suaminya belum pulang juga.
Telepon genggam di atas meja berbunyi. Minah melihat ada panggilan masuk dari suaminya lalu menerimanya.
"Assalamualaiku." Minah menerimanya dengan ucapan salam.
"Lebaran kali ini tidak pulang. Lebaran tahun depan mungkin bisa pulang" Kalimat itu yang Minah dengar. Kalimat yang sama dengan malam lebaran sebelumnya. Tidak ada percakap lagi selain itu, karena suami Minah langsung menutupnya.
"Bapak pulangkan , Mah." Anaknya bertanya. Tapi Minah tidak menjawab. Ia memeluk anaknya lalu mengikuti gema takbir dengan lirih.
"Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allahu akbar walillaaihil hamd."
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sedih. Itulah Bang Toyib. Tiga kali puasa tiga kali lebaran tak pulang-pulang. Keren fiksi mininya
Terima kasih sudah baca