FIKSI MINI SEBUAH RIWAYAT
Mereka terlibat percakapan saat akan makan.
"Jangan lagi main ke rumah itu!"
"Kenapa?"
"Kau tidak perlu tau alasannya!" Perempuan itu mengatakannya dengan nada tinggi.
"Ibu melarang tapi tidak mau memberi alasan. Dan saya tidak punya alasan untuk tidak bermain lagi ke rumah itu!" Anak perempuan berusia 17 tahun bicara dengan nada yang lebih tinggi.
"Kamu melawan pada ibu?" Bentaknya.
"Ibu, saya bermain ke teman sekolah, bapaknya baik pada saya. Kenapa tidak boleh?" Dia meninggalkan ibunya lalu pergi ke kamar.
"Asal kau tahu, sebenarnya kau adalah anak dari bapak temanmu. Saya yang bodoh. Kenapa dulu mau dirayu oleh lelaki berengsek itu. Ibu tidak mungkin memberi tahu alasan itu. Terlalu menyakitkan." Perempuan itu lirih mengatakannya dalam hati.
"Bertengkar lagi dengan anakmu? Kau katakan saja yang sebenarnya." Suaminya datang yang baru selesai mandi lalu duduk dan mengambil nasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kasihan si Ibu, dilematis banget!