ANTRIYANI

Setitik semangat dan sedikit nekat adalah dua hal yang menjadi modal saya untuk menulis. Mungkin agak sedikit menyimpang dari teori-teori tentang menulis yang b...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENDIDIKAN ERA DIGITAL GURU MENGAJAR GURU BELAJAR
Ilustrasi Dok. Pribadi

PENDIDIKAN ERA DIGITAL GURU MENGAJAR GURU BELAJAR

PENDIDIKAN ERA DIGITAL: GURU MENGAJAR GURU BELAJAR

Oleh: Antriyani

#Tulisan ke-785

Pendidikan selayaknya dapat dinikmati oleh semua orang dengan mudah. Logikanya, pendidikan yang ideal tidak terintimidasi oleh kondisi lingkungan sosial dan biaya. Kedua hal tersebut acapkali menjadi faktor kendala bagi anak ketika akan menuntut pendidikan. Pengaruh dan pemahaman lingkungan sosial (keluarga dan masyarakat) yang buruk akan memudarkan minat anak untuk mengecap pendidikan yang layak. Demikian pula dengan faktor biaya. Tak jarang pada beberapa kasus, anak berhenti bersekolah karena terbentur besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua.

Terlepas dari kedua faktor tersebut, tugas guru selain mengajar adalah memotivasi anak agar dapat menikmati pendidikan dengan nyaman dan bahagia. Pendidikan yang nyaman dan bahagia tidak hanya berfokus pada lingkungan belajar anak selama di kelas dan lingkungan sekolah. Sarana dan prasarana, sumber belajar, dan media pembelajaran merupakan unsur penting yang juga dibutuhkan anak.

Pada era teknologi sekarang ini, tiga unsur penting tersebut berkaitan dengan efektivitas pemanfaatan teknologi digital atau digitalisasi dalam dunia pendidikan. Pendidikan di era digital merupakan pendidikan yang harus mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam seluruh mata pelajaran (Kompasiana.com, 27 Juli 2022, Pendidikan di Era Digital).

Tak bisa dimungkiri bahwa pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran di kelas akan memberikan dampak positif. Guru akan lebih mudah mencari referensi materi pembelajaran dalam bentuk apa pun, semisal; video, artikel, gambar, foto, dan lain-lain melalui komputer, laptop, dan android. Sedangkan, bagi siswa akan menjadi kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan karena tidak hanya bertumpu pada buku paket siswa atau buku penunjang lainnya. Selain itu, siswa akan lebih tertarik jika pembelajaran di kelas diaplikasikan dengan pemanfaatan teknologi digital. Sebagai contoh, guru dapat memberikan materi pembelajaran atau tugas dengan membuka website tertentu, YouTube, Google, media online, atau menayangkan video dan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Di samping itu, dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang mudah, cepat diakses, dan dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga bisa digunakan secara berulang-ulang. Hal ini merupakan sebuah pilihan yang efektif dan efisien jika guru benar-benar bisa memanfaatkannya dengan baik. Guru tidak perlu repot-repot mencari buku ke toko buku atau perpustakaan untuk sekadar mendapatkan materi pembelajaran yang dibutuhkan.

Melimpahnya sumber materi pembelajaran yang ada pada aplikasi-aplikasi tersebut akan meringankan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh, guru Bahasa Indonesia akan lebih variatif dalam menemukan materi penunjang untuk pembelajaran selain buku paket. Teks bacaan, puisi, pantun, teks drama, iklan, poster, slogan, gambar-gambar ilustrasi, dan lain-lain banyak dijumpai pada aplikasi YouTube dan Google. Demikian pula untuk bidang studi-bidang studi yang lain.

Namun, permasalahan yang muncul adalah tidak semua guru mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Fakta yang terjadi, tak jarang masih ada guru yang benar-benar gagap teknologi.

Mereka beranggapan dan terlanjur menvonis diri sendiri bahwa tak mampu mengoperasikan komputer, laptop, dan android. Atau, mereka cenderung menilai dirinya tak mampu mengikuti perubahan teknolgi karena menganggap sudah tua dan tidak layak. Sungguh sangat ironis, mengingat semua negara saat ini sedang berlomba-lomba menciptakan kemudian memanfaatkan teknologi digital tersebut untuk mempermudah segala urusan kepentingan.

Di sinilah diperlukan semangat dan motivasi diri untuk belajar dan mengikuti perkembangan teknologi yang setiap detik terus berkembang secara masif. Guru harus open minded. Selalu antusias, terbuka, dan bergairah dalam menghadapi perubahan. Tidak menutup diri pada perubahan teknologi digital.

Kutipan kalimat motivasi yang menyebutkan 'Tak seorang pun bisa menghindar dari kemajuan dan perubahan teknologi digital meskipun lari ke puncak gunung tertinggi sekali pun, teknologi akan terus berkembang' benar adanya. Hal itu menjelaskan bahwa manusia dituntut untuk terus belajar dan berubah seiring perkembangan teknologi digital yang berkembang dengan canggih dan pesat. Demikian pula dengan guru sebagai tokoh sentral dalam dunia pendidikan selain siswa. Guru harus mumpuni. Tidak hanya mumpuni dalam menguasai materi pembelajaran, tetapi mampu mengikuti perkembangan teknologi secara terus menerus dan berkelanjutan.

Perubahan zaman menuntut segala sesuatunya harus mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut. Demikian pula dengan guru yang diharapkan mampu mencetak generasi hebat dan luar biasa. Jika tidak, maka guru akan selalu berada di barisan belakang sebagai sosok yang tidak akan pernah sampai pada garis finish (baca: tujuan utama seorang pendidik).

Tidak bisa dimungkiri bahwa pada kenyataannya yang terjadi, siswa lebih cepat menguasai perubahan dan perkembangan teknologi digital. Salah satu faktor penyebabnya adalah besarnya antusiasme siswa pada perkembangan teknologi yang dinilai bisa mempermudah segala kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menguasai dan memanfaatkan teknologi maka akan mempermudah banyak hal, seperti; berkomunikasi, memperoleh informasi, berbelanja, dan belajar.

Membakar semangat untuk terus belajar bagi seorang guru memang membutuhkan pembiasaan. Langkah awal dari pembiasan tersebut adalah mengikat mindset untuk tertarik. Ketertarikan untuk belajar di era digital sudah selayaknya dimiliki oleh seorang guru sebagai prospek untuk mencapai tujuan masa depan pendidikan yang lebih baik.

Peran guru Bahasa Indonesia dalam pendidikan era digital diharapkan mampu mengimbangi bahkan bersaing dengan perkembangan dan perubahan teknologi informasi yang terus berkembang. Keseriusan belajar akan menjadi modal utama untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih maju dan beradab. Guru dituntut meningkatkan keilmuannya dengan cara bisa beradaptasi dengan cepat dan tepat. Pada era digital ini, sudah saatnya guru melek teknologi dan terbuka pada semua perubahan. Guru mengajar adalah guru yang mau belajar.(*)

****

SumberGading, 15 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

11 Nov
Balas

Terimakasih bunda

11 Nov

Keren ulasanya. Mengalir lancar. Salam sukses Mbak.

03 Dec
Balas



search

New Post