TERKECOH

(Pentigraf 237)

Oleh: Antriyani

#Tulisan ke-801

Sudah seminggu wajah Jack terlihat selalu berbinar-binar. Kebiasaan nongkrong di warung Lek Pay pun menjadi hal yang aneh menurut sahabat sejatinya, Eman. Tentu saja aneh karena jarak dari rumah Jack ke warung kopi Lek Pay tak kurang dari satu kilometer. Jarak itu harus ditempuh Jack dengan berjalan kaki karena motor bebek dua taknya sudah hampir sebulan diopname di bengkel.

Usut punya usut, keanehan Jack tersebut disebabkan oleh Angel keponakan Lek Pay yang baru datang dari kota. Gadis bermata sipit mirip-mirip artis Korea itu telah membuat jantung Jack megap-megap menahan rasa suka. Bukan Jack jika tak mendekati makhluk berjenis perempuan. Ditambah lagi perempuan itu tergolong SNI; putih, cantik, tinggi, dan proporsional. Sudah barang tentu yang demikian itu semakin membuat semangat Jack menggebu-gebu untuk mendekati dan menarik perhatiannya.

Di saat pikiran Jack melanglang ke berbagai penjuru, tiba-tiba Angel sudah berdiri tepat di hadapannya. Perempuan cantik itu menyuguhkan secangkir kopi panas yang dipesan Jack sepuluh menit yang lalu. "Silakan diminum Mas!" ucapnya sambil tersenyum genit sebelum masuk ke dalam warung. Jack tertegun dengan mulut menganga mendengar suara Angel yang berat dan nge-bass. Rupanya perubahan sikap Jack itu dibaca oleh Lek Pay. "Angel itu transgender, " bisik pemilik warung itu seraya tersenyum penuh makna. Detik berikutnya, tubuhnya terasa lemas dan sekelilingnya berubah menjadi gelap. Hanya aroma minyak kayu putih yang tersisa di indera penciumannya.(*)

****

SumberGading, 20 Agustus 2023