ANTRIYANI

Setitik semangat dan sedikit nekat adalah dua hal yang menjadi modal saya untuk menulis. Mungkin agak sedikit menyimpang dari teori-teori tentang menulis yang b...

Selengkapnya
Navigasi Web
TIGA KATA UNTUK PERADABAN MANUSIA, LITERASI, DAN PERPUSTAKAAN
Ilustrasi Dok. MediaGuru

TIGA KATA UNTUK PERADABAN MANUSIA, LITERASI, DAN PERPUSTAKAAN

TIGA KATA UNTUK PERADABAN; MANUSIA, LITERASI, DAN PERPUSTAKAAN

Oleh: Antriyani

#Tulisan ke-783

Banyak cara untuk memperoleh informasi tentang ilmu dan pengetahuan. Buku, media massa, dan media sosial adalah sebagian sumber dan media untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut.

Media sosial (instagram, facebook, twitter, whatsapp,dan lain-lain) adalah sumber informasi yang tergolong kekinian dan masif. Informasi yang masuk begitu cepat dan tak terbendung. Sedangkan, buku dan media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain) merupakan sumber informasi tertulis yang tak asing lagi. Keberadaannya sudah ada sejak dulu. Sebagai sumber informasi keduanya dianggap sebagai sumber informasi konvensional yang terus ada hingga sekarang.

Untuk mendapatkan keduanya pun tak sulit. Hampir di semua lembaga menyediakan perpustakaan sebagai gudang buku, media cetak, dan referensi-referensi tertulis lainnya.

Sekolah adalah salah satu lembaga yang wajib menyediakan perpustakaan. Buku-buku refrensi untuk siswa dan guru baik yang berupa buku paket bidang studi maupun buku pedoman guru diharapkan tersedia sesuai jumlah siswa dan guru yang ada di sekolah tersebut. Namun, permasalahannya adalah tidak semua perpustakaan yang ada pada masing-masing sekolah dinilai memadai. Tak jarang perpustakaan sekolah hanya asal ada saja dengan tampilan dan koleksi buku itu-itu saja. Tentu saja, hal semacam ini akan berpengaruh pada minat kehadiran dan kunjungan pembaca.

Slogan 'Perpustakaan sebagai Gudang Ilmu' haruslah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini bertujuan agar pembaca betah dan merasa adiktif untuk terus datang dan memanfaatkan perpustakaan sesuai fungsinya. Untuk itulah, terobosan-terobosan baru diciptakan untuk memperoleh tingkat kunjungan yang maksimal.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan agar perpustakaan yang ada tidak tergilas zaman dan lebih kekinian. Diantaranya, menciptakan ruang baca yang nyaman, koleksi buku lebih variatif dan banyak, serta dilengkapi dengan pengelolaan menejemen administrasi digital. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pengadministrasian buku-buku agar selalu terdata dengan baik. Tujuannya pentingnya adalah menjadikan aktivitas membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Selain hal tersebut di atas, pengadaan perpustakaan digital juga merupakan salah satu upaya yang efektif untuk menarik minat pengunjung. Era teknologi digital menuntut segala hal untuk berubah dan berkembang. Perpustakaan konvensional yang ada di sekolah bisa melengkapi pilihan siswa dengan menyediakan perpustakaan digital. Siswa dapat memilih salah satu di antaranya atau dapat pula memanfaatkan keduanya.

Untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan digital tersebut, sekolah atau lembaga cukup menyediakan jaringan internet yang baik dan perangkat IT (Information of Technology) seperti komputer atau laptop. Perangkat tersebut akan memberikan menu bacaan yang sangat bervariasi. Selain bacaan, pengunjung dapat juga memilih sajian film dan musik. Sudah barang tentu, hal ini akan lebih menarik untuk dinikmati. Karena, koleksi perpustakaan digital tidak hanya menyajikan buku-buku yang bisa dibaca seperti pada perpustakaan konvensional. Film dan musik yang notabene bisa diakses kapan saja dengan ragam yang bermacam-macam akan ditemukan dengan mudah di sana.

Perkembangan dan perubahan peradaban akan tercipta melalui orang-orang yang antusias mencintai perpustakaan. Di perpustakan orang akan membaca informasi-informasi penting yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Hal itu akan menjadi bekal untuk berproses menjadi pribadi yang memiliki pola pikir yang positif dan hebat.

Perpustakaan akan dinilai baik jika pengunjung dapat leluasa datang dan bisa memilih bahan bacaan dan referensi apa pun sesuai kebutuhannya. Perpustakaan juga diharapkan representatif agar mampu mengikuti perkembangan dan peradaban zaman. Dari perpustakaan pula diharapkan mampu mencetak insan-insan yang berilmu dan beradab. Tiga kata yang tepat untuk membangun sebuah peradaban; manusia, literasi, dan perpustakaan.(*)

****

SumberGading, 9 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya. Salam literasi Mbak.

12 Oct
Balas



search

New Post