ANTARA TALAGA MAJA

(Perjalanan Pergi Pulang – 1 )

Oleh : Any Kurniasih

Transportasi umum untuk perjalanan Talaga – Maja adalah mikrobis alias elf. Ada dua pilihan, mau yang super cepat atau yang santai. Yang super cepat dikuasai 2 armada dengan trayek Cikijing – Leuwi Panjang ( Bandung ) yaitu “Buhe Jaya” dan “Rukun Wargi”. Menaikinya serasa naik rollercoaster, perjalanan Talaga – Maja kan full tikungan tajam.Berpegangan eratlah kalau tak ingin terjatuh dari kursi anda.Entah di lembaga kursus mana para sopir kedua elf tersebut kursus,mereka begitu terampil dalam mengemudi. Menyalip di jalan yang lurus sih tidak aneh, nah ini menyalip di tikunganpun wusss..tak perduli penumpang emak-emak khususnya sampai mencengkeram erat kiri kanan apapun yang bisa dijadikan pegangan, sambil mata dipejamkan menahan ngeri.

Armada yang santai dan kalem, banyaaakk...trayeknya Cikijing – Kadipaten,saya menyebutnya elf lokal karena hanya melayani perjalanan di dalam kabupaten Majalengka .Bersabarlah saat menaikinya, sebab di setiap perempatan atau pertigaan pasti berhenti menunggu penumpang alias ngetem..Sebut saja misalnya di depan Puskesmas Banjaran, di pertigaan samping Polsek Banjaran, di pertigaan alun-alun Cihaur, di pertigaan desa Tegal Sari dekat kantor PO Bis Metropolitan,kemudian turuuun sampai di terminal Maja.Yang belum pernah bepergian ke wilayah kami, jangan heran jika kendaraan dengan trayek Cikijing – Bandung maupun Cikijing – Kadipaten tidak akan masuk ke dalam terminal, cukup ngetem di pinggir jalan saja. Mobil-mobil yang ngetem di terminal hanya elf-elf yang trayeknya lebih pendek, Maja – Kadipaten dan mobil-mobil bak terbuka dan truk.Jika di setiap tempat diperlukan waktu sekitar 5 menit untuk ngetem, ditambah dengan kecepatan sang elf, hitunglah harus jam berapa anda berangkat dari Talaga agar sampai di Maja kurang dari jam 07.00

Untuk menuju tempat saya bekerja, dari terminal Maja jalan menurun beberapa puluh meter,sebelum tikungan di sebelah kanan jalan adalah SMKN Maja, beberapa puluh meter setelah tikungan, di sebelah kiri adalah komplek pendidikan dibawah yayasan PUI,mulai dari Kober,TK, MI , MTS dan MA. Beberapa puluh meter lagi ke depan dalam posisi yang sama, berdiri Puskesmas Maja, SMAN Maja dan Kantor Kecamatan Maja.Di depan kantor kecamatan inilah saya turun untuk selanjutnya naik ojeg yang sudah menanti.

Jika harus datang ke sekolah pagi-pagi sekali, naiklah elf Buhe atau RW asal anda memang bernyali besar dan jantung anda sehat.tetapi jika tidak sedang diburu waktu lebih aman naik elf lokal,sayapun demikian.Selain dengan pertimbangan karena santai, dengan naik elf lokal lumayan...jarak 11 km bisa dimanfaatkan untuk sekejap memejamkan mata mengurangi kepenatan pagi. Biasaaaa...ibu-ibu bekerja yang tidak punya pembantu, sebelum keluar rumah harus “pak-pik-pek” dulu untuk membekali yang di rumah.

Bukan tak beresiko sebetulnya,karena sang kantuk tidak datang begitu kita duduk di jok mobil. Lebih seringnya mulai terkantuk-kantuk itu saat masuk Cihaur, artinya tinggal setengah perjalanan. Artinyaaaa....begitu keluar dari tikungan Cikebo,terlelaplah sudah. Seperti pernah terjadi sekali waktu, begitu terjaga tengok kiri kanan. Tengok kiri, Alfamart, tengok kanan berharap terminal Maja, ternyata...jalan raya menuju Sukahaji. Waduh ! terlewat sudah kantor Kecamatan.Terburu-buru turun, melambai ke pangkalan ojeg di sudut jalan ke Sukahaji,putar arah ke Selatan,di depan Kantor Kuwu Maja Utara belok kanan, tiba-tiba sebuah motor nyalip,perasaan saya kenal nomor motor tersebut. Sampailah di depan gerbang sekolah .ternyata benar, motor yang nyalip tadi adalah teman satu sekolah. Terheran-heran dia bertanya, “Lho ...ibu kok datang dari Utara ?”.

Saya Cuma senyum,”Habis nengok adik dulu di Haur Duni “, tak perlulah jujur berkata, saya terlelap di elf lokal.