Aprilia Rusita

Guru MIN 1 Sidoarjo ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Positif atau negatifkah reuni itu ?

Positif atau negatifkah reuni itu ?

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin berkembang pula diciptakannya alat-alat yang dapat semakin meringankan manusia

Demikian pula dengan alat komunikasi, hampir setiap tahun bermunculanlah berbagai mode dan merk yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang semakin canggih.

Dengan alat yang canggih, foto orang yang biasapun bisa disulap secantik artis. Dan dengan adanya wa, fb dan instagram, kini kita bisa menemukan teman-teman yang sudah berpisah beberapa tahun, bahkan puluhan tahun. Sehingga sering diantara kita bisa menemukan teman SD, SMP, SMA, kuliah S1, kuliah S2 dan seterusnya.

Dan bahkan mungkin diantara kita telah mengadakan pertenuan dengan teman-teman lama tersebut yang kini tren kita sebut dwbgan reuni.

Reuni sebenarnya termasuk dalam golongan silaturahmi.

Silaturahmi dibentuk dari kata shilah dan ar-rahim. Kata shilah berasal dari washala-yashilu-washl ( an ) washilat ( an ) artinya hubungan. Dan ar-rahim berasal dari kata ar-rahmah artinya kasih sayang. Ia digunakan untuk menyebut rahim/ kerabat

Dengan demikian secara bahasa shilah dan ar Rahim ( silaturahim) diartikan hubungan kekerabatan.

Syariat memerintahkan agar kita senantiasa menyambung dan menjaga hubungan silaturahim. Sebaliknya melarang memutuskan silaturahim

Abu Ayub menuturkan. Pernah ada laki-laki bertanya kepada Nabi Saw. '' ya Rasulullah, beritahukan kepadaku, perbuatan apa yang akan memasukkan aku ke dalam surga ? Lalu Rasulullah menjawab '' Engkau menyembah Allah, tidak menyekutukanNya. Hadis ini bermakna perintah. Oleh karena itu menyambung dab menjaga silaturahim itu hukumnya wajib dan mmutuskannya hukumnya marah.

Rasulullah pernah bersabda '' Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekerabatan.

Mengingat begitu penting silaturahim tersebut bagi kita. Dan reuni termasuk dalam salah satu contoh silaturahim, maka penting pulalah reuni bagi kita

Namun bagaimana dengan pelaksanaan reuni yang telah berlangsung selama ini ? Apakah sesuai dengan arti silaturahmi yang diinginkan oleh Rasul atau bahkan telah keluar dari arti yang sesungguhnya ?

Sekarang coba kita bayangkan, kita punya grup teman Sd, Smp, Sma, kuliah S1dan bahkab yang telah kuliah S2 mungkin juga punya grup teman S2 dan belum lagi grup teman yang berhubungan dengan pekerjaan kita. Bisa jadi tiap orang tergabung dalam 10 grup atau bahkan lebih.

Dan bayangkan lagi jika tiap grup masing-masing mengadakan reuni. Tidak mengapa bila reuni tersebut dilaksanakan 1 tahun sekali. Bahkan tak jarang ada saja kegiatan yang mengatas namakan reuni, misal : pernikahan teman kita atau putra teman kita atau bahkan tasyakuran ulang tahun temn kita.

Dalam 1 grup tergabung banyak teman, bayangkan jika tiap teman merayakan ulang tahunnya. Berapa kali kita harus keluar rumah untuk menghadiriacara-acara tersebut ?

Sedang kondisi kita sudah tidak seperti dulu,kalau dulu kita masih sendiri, namun sekarang banyak diantara kita yang sudah berkeluarga. Ada banyak kewajiban yang harus kita selesaikan, kewajiban kepada suami, kewajiban vkepada anak-anak, kewajiban mengurus rumah dan belum lagi kewajiban mengurus orang tua yang sakit (jika masih ada).

Bagaimanakah cara kita membagi waktu untuk menghadiri acara-acara reuni tersebut ?

Jikalau kita terlalu sering keluar rumah untuk menghadiri acara-acara reuni tersebut. Bagaimana dengan suami kita ? Mengijinkankah ? Bagaimana dengananak-anak kita ? Akankah mereka terurus dengan baik ?

Tidak kita pungkiri, banyak kita baca di surat kabar retaknya hubungan keluarga dikarenakan istri / suami selingkuh dengan teman sekolahnya dulu.

Dan banyak ohla kita baca anak-anak yang terjerumus ke dalam narkoba. Atau bahkan ada yang menjadi pelacur di usia dini. Mereka merasatidak diperhatikan oleh orang tua sehingga mereka berusaha mencari perhatian dengan cara yang salah.

Apakah itu yang kita inginkan ? Tentu tidak. Pasti semua orang tidak menginginkan hal itu terjadi pada keluarga kita.

Oleh karena itu seyogyanya kita dapat memilih dab memilah setiap kegiatan yang akan kuta laksanakan.

Bila dirasa tidak begitu penting, tudaj wajiblah bagi kita untuk mengikutinya. Jangan kita kalah dengan sungkan kepada teman tapi mengorbankan keluarga

Terima kasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

siip...lanjutkan,moga kerasan.salam literasi

13 Jan
Balas

Mantabbbb. Salam Literasi...Bunda.

13 Jan
Balas

Terima kasih, maaf baru mulai belajar nulis. Semoga ke depan lebih baik

13 Jan
Balas

Terimah Kasih mbak atas segala dukungan yang diberikan

13 Jan
Balas



search

New Post