Pembelajaran yang monoton memang rentan membuat siswa bosan dan mengantuk. Begitu juga dengan pembelajaran di perguruan tinggi. Bedanya, di perguruan tinggi mahasiswa bisa beradaptasi lebih baik di situasi seperti itu. Walaupun hanya presentasi tiap pertemuan, mahasiswa masih bisa disibukkan dengan kegiatan diskusi yang dalam. Kegiatan klasikal membahas bacaan pun bisa jadi diskusi yang gayeng.

Apalagi jika pembelajaran dikemas dengan lebih interaktif. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk melatih performanya. Mereka dapat mengasah keterampilan dan berpikir kritis. Semua itu memang perlu diasah.

Salah satu caranya adalah dengan teknik windows shopping. Sederhana tapi ternyta cukup mengasyikkan. Mereka terlihat aktif. Pembelajaran natural dan mengalir.

Kegiatan ini saya jadikan sebagai 'gong' nya pembelajaran hari itu. Pembelajaran akan lebih diingat dan dipahami dengan menciptakan wow moment. Inilah kegiatan puncak yang akan melatih sekaligus memberikan pengalaman tak terlupakan. Harapannya mereka bisa lebih menguasai materi.

Tentu kegiatan puncak ini setelah melalui beberapa kegiatan dengan gradasi taksonomi dari yang terendah sehingga mahasiswa tidak 'kaget'. Bukannya sebelum olahraga, atlit butuh untuk pemanasan terlebih dulu untuk persiapan. Begitu juga dengan pembelajaran. Mahasiswa atau siswa butuh waktu untuk memilih, menyiapkan, dan mengaktifkan background knowledge-nya. Saat semua 'all set', mereka bisa diajak untuk menjalani kegiatan baru yang lebih menantang. Pembelajaran yang tidak menantang hanya akan membuat mereka seperti robot yang duduk di kelas. Mau melakukan tapi tak tahu maknanya.

Sebagai pengajar, jangan terkecoh dengan siswa yang terlihat diam, manggut-manggut, dan melakukan tugasnya. Bisa jadi karena ia tak tahu bagaimana cara mengalihkan rasa kantuknya. Ingat, just because you are teaching, doesn't mean thay everyone is learning.

Pastikan wow moment itu menjadi perekat materi dengan mereka.

Unugiri, 7 March 2020