Hari ini saya mengajar dua kelas. Kelas interpretative reading dan debating. Interpretative reading digelar pada jam ke-3 dan 4. Sedangkan debating pada jam terakhir yaitu jam ke-11 dan 12. Mungkin karena rumah saya dekat dengan kampus, jadwal seperti itu.

Pada pembelajaran reading, saya mengajak mahasiswa mengenal jigsaw teknik. Salah satu teknik yang populer di kalangan praktisi. Saking populernya, ada yang mengatakan bahwa ini teknik lama yang sudah basi. Really?!

Saya rasa tak ada teknik yang usang. Teknik basi adalah teknik yang tak pernah dipraktikkan atau teknik yang itu-itu saja setiap pertemuan selama satu semester. Bahkan satu tahun.

Faktanya, mahasiswa saya ini tidak tahu apa itu jigsaw. Maka, saya ajak mereka untuk berkelompok. Sangat detil hingga saya menyalakan timer di ponsel untuk manajemen waktu dan memberi instruksi kapan harus berdiri dan duduk. Maksudnya, saya memberi contoh bagaimana cara mengatur kelas (classroom management) terutama jika mereka kelak mengajar kelas SMP atau SD.

Semua bergantung tipe atau kondisi siswa. Ada kelas yang cenderung pendiam dan manut. Ada juga tipe kelas yang outspoken dan aktif. Siswa yang suka banyak bergerak dan berbicara akan lebih mudah diatur dengan instruksi detil dan jelas.

Dari awal saya menjelaskan bahwa saya sengaja menerapkan beberapa teknik pembelajaran yang nantinya dapat mereka gunakan di kelas. Harapannya, saat mengajar nanti, mereka punya banyak ide pembelajaran. Tentunya dengan inovasi dan kreativitas mereka.

Karena kelas reading, saya memilih sebuah artikel dari reader's digest. Tabloid hibah dari Wulan, sobat saya, ini sangat bermanfaat. Banyak artikel pendek yang mudah dipahami dan menarik. Seperti saat itu. Saya mengambil artikel berjudul 'How to Scuba During an Earthquake'.

Di akhir pembelajaran, mahasiswa saya minta membagikan temuan unik dalam artikel. Setiap kelompok memiliki perspektif berbeda. Ini menjadi semakin menarik.

Selain dapat pengalaman membaca artikel keren dan memahami bacaan, mereka juga dapat pengalaman menerapkan jigsaw teknik. Di tengah pembelajaran saya menyisipkan ice breaking game sederhana. Mereka antusias. Tidak hanya joyful, kelas juga harus impactful.

Unugiri, 21 Februari 2020