APRIYANTI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Aku Percaya,Ibu?

"Ayahmu, pergi saat kamu masih dalam perut ibu, Nak, " ujar ibu berkaca-kaca.

Sosok ayah yang selama ini kurindukan harus ada untuk hari bahagia. Foto dan data tentangnya sangat minim. Di akta lahir hanya nama ibu yang tercantum bahkan di kartu keluarga pun ibu seorang orang tua tunggal. Cerita dari bibir ibu pun tiada tentang ayah. Ibu seperti mengubur semua kenangan tentang ayah. Keberanian datang pada ibu untuk menceritakan kehidupan dengan ayah. Dari mulutnya hanya terucap bahwa apa yang ibu katakan itulah yang sebenarnya. Teguh pendirian beliau. Hingga sepucuk surat tanpa pengirim datang mengabarkan bahwa ayah akan datang di hari bahagiaku. Wajah penuh senyuman menghiasi bibir tipis tapi ibu diam, wajahnya penuh amarah.

Aku tidak tahu harus bahagia atau sedih. Ternyata ayahku telah pergi selamanya. Paman yang mewakili dan sepucuk surat diberikan paman dari ayah sebelum beliau pergi. Ayah meminta maaf atas salah yang dilakukan. Ibu telah menutup rapat salah yang lalu dan aku tidak ingin tahu. Biarlah, aku percaya dengan ucapannya bahwa ayah telah pergi. Dan ini untuk selamanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post