Tuhan kok ada ya manusia di dunia ini yang senangnya bermusuhan terus, senangnya menebar kebencian di setiap detiknya. Dibiarkan saja kadang salah karena tidak mengingatkan saudara tentang jalan yang salah. Tapi, diberi nasehat malam marah-marah dan mengatakan banyak hal sok pintar, sok punya ilmu lah. Ini seperti memakan buah simalakama dimakan salah nggak dimakan juga salah. Diamkan salah diberi nasehat salah. Padahal jika dilihat dari intensitas ibadahnya tidak mungkin orang yang ibadahnya teguh tapi masih suka menebar kebencian. Salatnya tidak salah tapi karakternya yang salah hatinya yang salah yang tidak mengikuti yang tidak mengambil hikmah yang tidak menjadikan bahwa salat itu menjaga perbuatan keji dan mungkar. Akhirnya daripada pusing terbawa emosi didiamkan saja, terserah mau bagaimana asalkan dalam hati pribadi tidak ada kebencian sedikitpun..

Sebenarnya sedih melihat orang-orang yang memiliki hati seperti itu yang keras seperti batu yang tidak ingin diberi nasehat padahal tahu segala hal dalam segi agama hanya tidak bisa menerapkan apa yang sudah dipelajarinya. Sebenarnya males mengurus orang-orang seperti ini tapi apa yang dilakukan kadang-kadang sudah kelewatan. Berbagai cara sudah dilakukan untuk tidak menebar kebencian dengan cara pendekatan yang sopan persuasif bahkan dengan perdebatan bahkan berkelahian aduh mulutmu sudah pernah dilakukan dan hasilnya tetap tidak bisa mengubah karakter yang sudah melekat. Akhirnya acara terakhir adalah dengan mendoakan secara diam-diam biarlah itu urusan dia dengan segala perbuatannya. Yang penting didiamkan saja, mau berbuat apapun tidak usah ambil peduli, pasang telinga besi, mata pakai kaca mata hitam. Nggak bisa membolak-balikkan hati manusia yang lain itu adalah sentuhan dari Tuhan Yang maha kuasa. Harus berhadapan dengan orang-orang seperti ini. Hanya mohon diberi kekuatan dan kesabaran yang lebih sudah tidak termasuk emosi. Sabar, sabar yang tiada batasan.

Bingung bagaimana harus mengatasi permasalahan ini yang tidak pernah selesai sampai hari ini. Bingung harus bercerita dan mengadu kepada siapa. Hanya dipikirkan saja di doakan saya bertobat kembali ke jalan yang diridhoi oleh Tuhan.