Siapakah yang dapat membolak-balikkan hati manusia? Manusia itu sendiri tidak mampu jika tidak digerakkan oleh Allah. Hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia untuk dapat melihat kebenaran dengan mata hatinya. Maka tugas manusia untuk tidak pernah lelah untuk berdoa agar hati terbuka menerima kebaikan. Hilangkan sikap untuk menghakimi orang lain yang masih berada jauh di jalannya. Yang paling utama adalah mendoakan agar orang tersebut dapat membuka hatinya. Karena perbuatan yang dilakukan terpaksa karena seseorang maka dampaknya pun tidak menyentuh hati tapi hanya sekadarnya. Seperti melaksanakan salat lima waktu apabila karena mengharap rezeki yang melimpah pada saat harapan itu belum dkabulkan maka akan kecewa. Sebaliknya saat beribadah karena rasa syukur dan cinta pada Allah maka ketika doa belum diijabah maka dampaknya akan terus berdoa dengan sabar dan ikhlas. Saat dikabulkan doa bukan berhenti berdoa maka semakin lama dan sering bahkan ditambah amalan lainnya.

Apabila dalam keluarga ads saudara yang jauh dari jalan Tuhan maka jangan dihindari atau dikucilkan tapi didekati dan diperlakukan dengan layak dan baik. Dalam pikiran manusia orang- orang yang jauh dari jalan Tuhan harus dijauhkan agar terhindar dari pengaruh buruknya. Seharusnya tidak seperti itu tapi tetap dirangkul dalam kebaikan. Tanamkan dalam diri sendiri untuk tidak menyombongkan amalan kebaikan yang dilakukan. Tidak menyombongkan perbuatan lain. Justru orang sombong akan amalannya yang tidak mau menerima kebenaran yang harus dibuka pintu hatinya juga. Karena yang bersangkutan tahu tapi masih merasa paling baik.

Saling mendoakan untuk kebaikan, saling menguatkan untuk tetap istiqomah di jalanNya itulah tugas manusia. Tidak pernah lelah mengajak kebaikan' dan tidak putus asa menghindari kejelekkan. Tuhanlah yang menguasainya sangat mudah baginya untuk membuka atau menutup hati hambaNya.