Pada suatu masa ada kerajaan besar yang bernama kerajaan Maganta. Disana hiduplah seorang raja bernama Olive dan ratu bernama Zensu. Disana juga ada penyihir yang bernama Gogo. Suatu hari raja mengusir Gogo dari kerajaan. “Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi, Gogo,” hardik raja Olive. “Pergilah dari istanaku,” lanjut raja. Gogopun segera meninggalkan kerajaan dengan sedih.

Beberapa bulan setelah kepergian Gogo, Raja Olive merasa kesepian dan sendirian. Gogo yang selalu membantunya tak ada. Beberapa hari belakangan ini terjadi keributan di kerajaan. Ada tikus-tikus yang memakan persediaan makanan. Raja kesal karena harus mengeluarkan banyak uang untuk mengusir tikus. Namun tikus-tikus tetap ada dan tak mau pergi juga. Beberapa bulan kerajaan jadi kotor. “Dimana pelayanku,” teriak raja Olive dengan kesal. “Mereka punya pekerjaan lain. Mereka membantu mengusir tikus,” ucap sang ratu.

Disaat penduduk kerajaan sibuk mengusir tikus, tiba-tiba serangan naga besar datang. Raja Olive, ratu Zensu dan penduduk kerajaan terkejut. Mereka sangat ketakutan dan berlarian kesana-kemari. Tanpa diduga Gogo datang dan menyerang naga besar. “Hey, naga jelek. Kalau berani lawanlah aku,” ejek Gogo dengan berani. Naga semakin marah dan menyerang Gogo dengan ganas. Terjadilah pertarungan antara Gogo dan naga besar. “Nah ini, terimalah balasanku karena telah menyerang kerajaan Maganta,” ucap Gogo sambil mengarahkan tongkat saktinya. Seketika naga besarpun jatuh dan mati. Seluruh penduduk kerajaan bersorak gembira. Raja Olive sangat menyesal telah mengusir Gogo. “Maafkan aku Gogo. Telah mengusirmu dari kerajaan. Terima kasih atas bantuanmu,”ucap lirih raja Olive penuh penyesalan. Gogo mengangguk dan tersenyum. Merekapun saling bersalaman dan berpelukan.

Pesan moral yang terkadung dalam cerita ini :

Kita tidak boleh merendahkan dan bertindak semena-mena terhadap orang lain. Kita sebagai mahluk sosial membutuhkan orang lain.