Puisiku: Pena Setajam Pisau
Tertawa Melihatnya
Hahaha……………….
Aku tertawa melihat kelucuan yang mereka buat
Terdiam saat ia dibutuhkan
Tertidur saat semua mengharapkan kehadirannya
Tak perduli saat semua teriak kuat kepadanya
Kemana engkau wahai pejuang ku
Kemana engkau wahai kau yang selalu kuharapkan
Mengapa kau biarkan kami sendiri
Mengapa kau biarkan kami tertindas
Mengapa kau biarkan kebohongan melanda negeri ini
Apa karena perutmu sudah kenyang dengan makanan fiktif itu
Apa karena kantongmu sudah penuh dengan pundi pundi uang tak bertuan
Apa karena janji janji palsu itu telah menutup mata hatimu
Hahaha…………………..
Aku tertawa saat kau terbangun
Aku tertawa saat melihat kau baru menyadari
Kau berteriak dengan lantangmu
Kau berteriak seakan-akan mengapa kau tak tahu
Kau berteriak saat kau sadari bahwa pilihan itu salah
Hahaha…………………….
Nikmatilah saat kata-katamu tak lagi didengar
Nikmatilah saat aksi hanya dipandang sebelah mata
Nikmatilah saat keinginanmu dianggap kebohongan bagi kami
Sadarilah bahwa namamu telah begitu besar dihati kami
Sadarilah bahwa jasamu telah mengantarkan kearah lebih terang
Sadarilah bahwa teriakanmu selalu kami nantikan
Sadarilah bahwa kami cinta dan sayang padamu
Untukmu yang selalu menyuarakan keadilan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar