Kuliah Subuh 23 (TMG 1073)
Ust Izzuddin Karimi, L.c. pemateri kuliah subuh di masjid Al Ishlah kompleks perguruan Al-Irsyad Cilacap. Beliau menyampaikan hadits-hadits tentang amalan yang utama. Contoh sholat berjamaah. Sahabat Ibnu Mas'ud r.hu berkata, dikalangan kami tidak ada yang enggan sholat berjamaah kecuali orang-orang munafik yang kemunafikannya diketahui. Seorang laki-laki dari kami, dia dipapah untuk diberdirikan di shaf. Walaupun sedang sakit, diupayakan datang sholat berjamaah.
Contoh kedua, kaum Muhajirin yang miskin, datang kepada Nabi Muhammad Saw dan berkata, "Wahai rosul, orang-orang yang berduit menggondol derajat yang tinggi dan mendapatkan pahala yang tinggi". Kenapa? Tanya Nabi. Mereka sholat, kami sholat, mereka puasa kamipun berpuasa, tetapi mereka bersedekah, kami tidak, mereka memerdekakan hamba sahaya tapi kami tidak, mereka dengan kekayaan mendapat pahala dan derajat yang tinggi. Muhajirin yang fakir tidak hanya ingin kaya, tapi kekayaan yang dapat bermanfaat, berguna untuk diri dan orang lain. Sebagian sahabat merasa kalah dalam mengumpulkan pahala. Lantas Nabi menunjukan jalan sehingga dapat keutamaan yang sama. Mereka diminta untuk membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah sholat. Namun mereka kembali kalah. Orang kaya juga mendengar amalan tersebut.
"Yaa Rasulullah, saudara kami yang kaya juga tahu dan melakukan apa yang kami lakukan". Maka Nabi angkat tangan, dan hanya bersabda, " Itu adalah karunia yang Allah SWT berikan kepada yang beliau kehendaki".
Contoh ketiga, kalau kita memperhatikan pertanyaan-pertanyaan sahabat kepada Nabi. Kita akan mendapati, amal apakah yang lebih Allah cintai. "Wahai Rasulullah, beritahu aku amalan yang menjauhkan dari api neraka, dan memasukan ku ke surga". Pertanyaan lain, "beri aku amalan yang menjadikan Allah dan hamba-hamba-nya mencintainya". Semangat sahabat adalah akhirat.
Telah bercerita kepada kami [Muhammad binYusuf] telah bercerita kepada kami [Al Auza'iy] dari [Az Zuhriy] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dan ['Urwah bin Az Zubair] bahwa [Hakim bin Hizam radliallahu 'anhu] berkata; Aku meminta sesuatu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau memberikannya kepadaku. Kemudian aku meminta lagi dan Beliau pun memberikan lagi lalu Beliau berkata kepadaku: "Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis, maka barang siapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya maka harta itu akan memberkahinya. Namun barang siapa yang mencarinya untuk keserakahan maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak pernah kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah". Hakim berkata; Aku katakan: "Wahai Rasulullah, demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, aku tidak akan mengurangi hak seorangpun (untuk aku ambil) sepeninggal engkau hingga aku meninggalkan dunia ini". Suatu kali Abu Bakar pernah memanggil Hakim untuk memberikan sesuatu kepadanya namun dia menolak untuk menerima pemberiannya. Kemudian 'Umar radliallahu 'anhu juga pernah memanggil Hakim untuk memberikan sesuatu namun Hakim juga menolak untuk menerimanya. Maka 'Umar radliallahu 'anhu berkata: "Aku bersaksi kepada kalian wahai kaum Muslimin tentang Hakim. Sungguh aku pernah menawarkan kepadanya haknya dari harta fa'iy (harta musuh tanpa peperangan) ini agar dia datang dan mengambilnya. Sungguh Hakim tidak pernah mengurangi hak seorangpun sepeninggal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga dia -semoga Allah merahmatiny-, wafat".
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap