Ustadz Abdul Wahid selaku narasumber pada JIIMAT pekan ini di masjid Al Kautsar jl laban Gumilir. Dari Abi Hurairah r.hu ada seorang yang berkata ucapan yang tidak disadarinya diridhoi Allah, sebaliknya ada seseorang yang ucapannya menjerumuskan mereka pada neraka. Ini memperingatkan kita agar menjaga lisan. Gunakan lisan untuk berzikir, baca Qur'an, mendamaikan, ucapan syukur dll.

Sulaiman as memiliki kekuasaan meliputi berbagai makhluk mengucapkan penuh kesadaran "hadza min fadli Robbi". Sebaliknya kisah Qarun, semasa Nabi Musa yang diberikan kekuasaan oleh raja Fir'aun, tetapi dia mengatakan "innama utitum min Ilmi 'indi" yang menyatakan bahwa karunia Allah ta'ala karena kemampuan dirinya sendiri.

Janganlah kita mengucapkan kalimat yang menjadikan Nabi murka karena akan menyebabkan Allah ta'ala juga murka. Supaya tidak mengeraskan ucapan dihadapan Nabi seperti kalian berkata dengan suara keras seperti dengan kawannya. Ucapan yang keras kepada Nabi menjadikan kebaikan kita akan sirna.

Orang fasik yang mebawa berita harus ditabayun dikonfirmasi terlebih dahulu. Karena kebodohannya akan membawa musibah karena kebodohan diri. Jangan sampai suatu kaum menghina kaum yang lainnya. Boleh jadi yang dihina lebih baik. Wanita juga dilarang meremehkan wanita lainnya. Jauhilah dzon prasangka yang tidak baik karena merupakan dosa. Dilarang tajasus, mencari-cari kesalahan orang lain bahkan kemudian ghibah.

Tidak ada satupun ucapan, melainkan tercatat oleh malaikat Roqib dan Atid. Manusia akan terkejut dengan kitab catatan amal. "Kitab apakah ini, semua amal tercatat tanpa kecuali". Alamat baik jika manusia mendapatkan kitab catatan amal dengan tangan kanan. Tapi sebaliknya, celaka jika dengan tangan kiri.