Ari Pudjiastuti

Bekerja sebagai WI membuat saya tidak kaget dengan perubahan. Bahkan itu menjadi hal yang menantang dan menyenangkan karena selalu belajar hal baru. Dan itu mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kakek Lebih Sayang Cucu

Kakek Lebih Sayang Cucu?

Sudah jadi rahasia umum kalau kakek nenek lebih sayang ke cucu daripada anak. Benarkah hal tersebut? Apakah itu juga berlaku bagi Bapak yang saat itu mulai punya cucu dari kakakku, mbak Yun. Saya mendapatkan cerita ini dari mbak Yun.

Beberapa hari ini mbak Yun merasa ada yang kurang. Setelah diingat-ingat mbak Yun baru sadar kalau beberapa hari ini Bapak tidak mampir ke rumahnya. Biasanya pulang dari pasar, Bapak selalu menyempatkan diri mampir sejenak di rumah mbak Yun. Jalurnya memang dilewati Bapak dalam perjalanan pulang ke rumah. Meski hanya 10-20 menit mampir tetapi itu sudah membuat cucu-cucu Bapak senang sekali. Demikian pula Bapak yang senang bisa melihat polah tingkah cucu laki-lakinya.

Penasaran, mbak Yun menanyakan hal tersebut kepada Ibu. Barulah Ibu bercerita kalau Bapak "marah". Mbak Yun terkejut karena Bapak termasuk orang tua yang sabar dan jarang sekali marah. Mbak Yun juga merasa tidak melakukan kesalahan. Mbak Yun mendesak Ibu agar menceritakan apa penyebab Bapak marah.

Akhirnya Ibu bercerita saat pulang kerja seperti biasa Bapak mampir rumah mbak Yun. Nah kebetulan saat itu mbak Yun pas memarahi anaknya. Bahkan sampai anaknya menangis. Itulah yang membuat Bapak "marah" dan tidak mau mampir ke rumah kakak. Barulah kakak paham masalahnya. Diingat-ingatnya kejadian beberapa hari yang lalu. Saat itu dia memang memarahi anaknya karena tidak pernah datang les Bahasa Inggris. Biaya les sudah dibayar di muka, namun anaknya hanya datang di awal saja. Ketika dari pihak kursus menanyakan ketidakhadiran anaknya beberapa kali barulah kakak tahu kalau ternyata anaknya memilih bermain sepok bola dibanding ikut les. Ya wajarlah kakak kecewa dan memarahi anaknya.

Ternyata kakek memang lebih sayang kepada cucunya. Saat cucu yang dimarahi, eh.. malah kakeknya yang baper hehe...

Setelah tahu masalahnya, kakak meminta maaf ke Bapak dan menceritakan kenapa dia memarahi anaknya. Bapak ternyata sudah tidak marah, bahkan ikutan tertawa mendengar cerita kakak. Bapak meminta kakak untuk tidak memaksa anak ikut les jika memang anaknya tidak berminat. Buang-buang uang dan waktu saja. Lebih baik mendukung minat dan bakat anak. Kalau suka sepak bola ya dikursuskan saja supaya menjadi pemain sepakbola yang handal.

Sejak itu kami anak-anaknya jadi punya strategi, kalau memarahi anak, jangan sampai ketahuan kakek neneknya. Bisa baper semua nanti.

(46)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda, salam sukes dan salam literasi

18 Jul
Balas



search

New Post