Banyak pendapat mengatakan, belajar daring/online hanya menyentuh ranah kognitif (pengetahuan). Namun untuk ranah psikomotorik (keterampilan) kurang terlaksana secara maksimal karena seyogiyanya siswa harus mempraktekkan secara langsung dibengkel atau workshop. Hal ini bisa kita pahami dan bisa kita memaklumi. Namun ada 1 hal lagi yang sering kita lupakan, yaitu penilaian afektif (sikap).

Pembelajaran abad 21 lebih menekankan pada nilai-nilai karakter. Menurut Anies Baswedan "Karakter dibagi menjadi dua, yang pertama KARAKTER MORAL (religi, sopan, jujur, berakhlak, dll) yang kedua KARAKTER KINERJA (disiplin, ulet, tangguh, pekerja keras, pantang menyerah, tekun, dll)

Setelah hampir 7 bulan kita melaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi pembelajaran online. Kita menemukan formula untuk melakukan penilaian sikap terhadap masing-masing siswa. Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan indikator diantaranya : NILAI RELIGI, setiap guru biasanya sebelum memulai pembelajaran secara online/daring mengucapkan salam di WhatsApp grup belajar. Tidak banyak siswa yang menjawab salam dari guru-gurunya. Hanya beberapa orang saja yang menjawab, dari sini kita bisa ambil salah satu indikator nilai sikap yaitu siswa yang selalu rajin menjawab salam dari guru yang mengajar.

Indikator selanjutnya untuk menentukan nilai sikap (afektif) disaat belajar daring adalah, Kita bisa lihat dari gaya bahasa siswa dan siswi di whatsapp grup belajar, dari situ kita bisa menilai KESOPANAN dan AKHLAK seorang siswa. Ada siswa yang bahasanya sopan, namun ada juga siswa yang bahasanya tidak pada tempatnya. Istilah di minangkabau "NDAK TAHU KATO NAN AMPEK".

Indikator selanjutnya untuk menentukan nilai sikap (afektif) disaat belajar daring adalah nilai-nilai karakter ULET dan DISIPLIN. Kita bisa lihat siswa yang rajin mengerjakan tugas dari guru-guru. Ada siswa yang cepat mengerjakan tugas, ada juga siswa yang hanya melihat-lihat saja tugas yang diberikan oleh guru. Dari sana nampak karakter kegigihan, ulet dan kedisiplinan seorang siswa. Walaupun banyak kendala dan permaslahan dalam belajar daring, itu tidak menjadi penghalang bagi mereka.

Kesimpulannya : Belajar daring/online tidak hanya bisa menilai ranah pengetahuan (kognitif) namun bisa juga ranah sikap (afektif). Sedangkan untuk nilai keterampilan (psikomotorik) siswa tetap harus datang kesekolah untuk pembelajaran praktek kejuruan (C2 dan C3) namun ditengah pandemi covid-19 ada beberapa aturan yang harus dipatuhi satuan pendidikan diantaranya : jumlah siswa hanya 50% dari kapasitas normal. Kami membagi siswa berdasarkan absensi ganjil dan genap, siswa tetap mematuhi protokol covid-19 seperti harus memakai masker, menerapkan jaga jarak, cuci tangan menggunakan sabun, membawa bekal dari rumah dan tidak mengizinkan siswa melaksanakan ekskul atau kegiatan yang sifatnya berkumpul-kumpul.

Mudah-mudahan corona segera berakhir..