Aries supriady

Saya Aries Supriady seorang pendidik , Penulis, Motivator dan memiliki motivasi untuk terus memajukan generasi bangsa ini menjadi generasi bangsa yang suk...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru pertama mereka adalah kita,orang tua.
Guru pertama mereka adalah kita, orang tua.

Guru pertama mereka adalah kita,orang tua.

Pagi menjelang siang menyambut semesta seraya bertasbih. Matahari bersinar cerah menerangi kebahagiaan segenap manusia. 

Belum habis kopi hitamku di seruputan terakhir.

"Assalamualaikum."

"Waaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Apa kabar tuan guru."

"Eh broo apa kabar juga."

"Masya Allah Tabarakallah Alhamdulillah kita bisa ketemu lagi, padahal dah lama banget terakhir waktu kita wisuda Ajah."

"Ris keren lu yah sekarang, pakai kopeah, rambut rapih, dah punya sebutan tuan guru lagi."

"Hahahaha, bisa Ajah lu broo." 

"Mungkin gue dah cukup tua and dah lama mengabdi di dunia pendidikan, jadi ada yang pernah manggil gue tuan Guru, jadilah gue pake di nama WA."

"Hahaha tapi cocok sih Ris, dulu kan low gondrong, pakaian jangkis, celana levis, topi Patino Sidin, gaya pelukis yang tak bisa melukis, hahahaha. Tapi Untung nya loe jadi penulis ,jadi darah seniman lie ga hilang."

"Loe kalau dah ngebuli,pengen nya puas ajah Wan. Gue berpakaian kaya gini hanya tuntutan profesi yang makin hari mendarah daging hehehehe, jadi gue dah jarang tuh pakai pakaian kaya dulu, pakai Levis kemeja jangkis. Sebenarnya gue merasa belum pantes, Akhlak gue belum Bagus wan, masih belum cocok menjadi panutan. Hahaha kalau kata Viky Prasetyo, Ilmu agama gue ada cuman ga pede sama akhlak."

" Hahaha bisa aja lu Ris."

"Eh Ris, gue mah geleng geleng kepala sama keadaan saat ini, dari tadi pagi gue dijalan, anak anak seumuran SD ada Ajah yang ngerokok sambil jalan, apalagi yang anak anak tanggung dikomplek rumah gue kayanya dah merokok semua. Cewek cewek ukuran tanggung dah marenor pakai lipstik segala."

"Nah itu wan, yang jarang disadari oleh Kita-kita ini yang dah tua, seakan - akan benar Ajah, padahal salah."

"Maksud lu  Ris?"

"Gini wan, selama ini kita sebagai orang tua ga sadar, misalnya. Kita nyuruh anak kita beli rokok merek ini... Nah itu loe dah ngajarin dia bagaimana cara beli rokok dan ngasih tau dia merek rokok itu. Kedua, misalnya lagi neh. Bu tolong ambilin korek donk, terus rokok itu loe nyalahin, nah itu pelajaran kedua yang loe kasih ke anak loe bagaimana caranya nyalahin API di rokok."

"Terus- terus Ris, menarik neh."

"Ketiga, Terus loe mulai deh menghisap rokok, apalagi di tambah depan lu ada kopi. Kaya sekarang ini neh. Nah itu loe dah ngasih pelajaran ketiga, bagaimana nikmatnya merokok itu."

"Jadi wajar, seumuran mereka mulai merokok, karena yang menjadi Guru pertama nya juga ortunya sendiri. Apalagi diusia segitu lagi masa-masanya penasaran dan ingin tahu."

"Bener juga yah Ris, wah gue harus hati - hati juga neh ngerokok, apalagi anak-anak gue cewek semua."

"Nah wan, kalau di cewek, biasakan jangan membiarkan anak untuk melihat ibunya berdandan."

"Emang kenapa Ris"

"Berlaku samalah broo, kan kalau anak perempuan dibiarkan melihat  ibunya berdandan, dia juga sedang belajar caranya pakai lipstik, shadow, Pinsil alis dll. Jadi kata lu tadi bilang cewek cewek tanggung dah pada menor, yah kan pelajaran pertamanya dari ortu nya juga, apalagi sekarang banyak medsos Dengan kampanye pashion."

"Itu sih hanya misalkan Ajah Wan. Bukan berarti jawaban ilmiah yang kebenarannya harus dipertanggung jawabkan, hehehehe."

"Haduh gue, jadi garuk - garuk kepala neh. Nanti gimana gue bilang sama bebeb yah, tentang dandan, kena serangan balik gue, hahahaha."

"Nah itu tantangan wan."

"Kalau loe gimana Ris."

"Yyah tantangan juga."

Hahahaha

 

Notes.

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang guru pertama dari anak-anak kita, adalah diri kita sendiri sebagai orang tua.

Anak adalah peniru terhebat dalam kehidupan sehari hari, jadi kita lah yang harus menyikapi diri kita sendiri untuk berlaku bijak. Semoga bermanfaat dan terhibur.

Jangan lupa senyum dan bahagia. Terimakasih.

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

04 Dec
Balas

Mantap betul ulasannya

05 Mar
Balas



search

New Post