Arif Budiman

Arif Budiman. saat ini aktif di proyek intelektualisme dan spiritualisme MAN 21 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bapakku Sang Kreator ( Tak Pernah Lelah Bekerja) TantanganGurusianaHarike-014

Sesungguhnya setiap hari bahkan setiap detik aku selalu teringat pada sosok bapakku. Aku masuk dalam ruangan penyesalan yang sangat dalam. Aku menyesal karena tak sempat membahagiakannya. Ini yang selalu kupikirkan setiap hari dan terbawa dalam mimpi, bertemu dengannya hampir tiap malam. Apa yang sudah kuberikan> AKu malah membuatnya sengsara di penghujung masa tuanya. Apa artinya novel yang kubuat jika, beliau tak biasa melihat bahwa aku telah selesaikan novel itu. Novel yang menguras energi dan pemikiranku.

Aku punya dosa pada orang tuaku. Pada Bapakku. Maafkan aku Yo pak. Aku selalu kepikiran akan dirimu. Apa yang dipikirkannya saat ia tak bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Itu yang membuatku gundah gulana. Mulutnya hanya clakem-clakem, karena derita Strooknya. Apa yang dipikirkan dan apa yang dia inginkan. Aku malah pergi ke Jakarta oleh karena harus kembali bekerja dan tak menemui saat terakhirnya. AKu tak menguburkannya. Aku merasa tak berguna

Aku bahkan sedang menyesali momen tarkhir bersamamu yang kurasa itu sebagai hal buruk. Yaitu saat mereka tinggal bersamaku. Mereka tinggal bersama anak yang tak punya apa-apa. Aku yang miskin dan tak punya apa apa. Hanya seorang guru honorer. Dan yang membuatku menangis adalah saat mereak denganku justru mereka harus bekerja sangat keras, berjualan soto di ruko yang kusewa. Betapa jahatnya aku ini.

Mereka yang minta. Mereka yang memaksaku agar mereka bisa berjualan Soto di jakarta, kota yang senyatanya teramat keras ini. Disaat semestinya mereka Istirahat dan menikmati hari tua, mereka malah harus bekerja keras,. Sebegitu beratnya jalan ini harus ditempuhnya dan cara ini dengan datang ke Jakarta bagiku, adalah caranya menjelaskan bahwa hutangnya demikian banyak. Kenyataan yang aku tak sadar.

Bapak dan Mamakku terjerat hutang yang sangat banyak. Itulah yang membuat mereka mau melakukan semua. termasuk usaha jualan ini. Disana di Marunda, aku tinggal bersama meraka. Walau itu kau anggap hiburan tapi hatiku teriris-iris saat melihat Mama hars memasak sop untuk Soto hampir tiap hari.

Aku sungguh tak tega. Cukup dulu aku tak sanggup meneruskannya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantul pak

30 May
Balas

mantap pak

30 May
Balas



search

New Post