Arif Fauriyuddin #Tagur-30

Setibanya di sekolah saya langsung disambut dengan kepanikan, salah seorang guru piket langsung memberikan laporan. "Gawat, Pak, " ucapnya. "Apanya yang gawat, buat orang panik aja, coba tenang dulu." jawabku sedikit sock. "Hari ini guru banyak yang tabrakan, ngak bisa mengajar." jelas guru tersebut. "Terimakasih, informasinya saya lihat dulu keadaannya gimana." jawab saya. Saya mencoba menenangkan diri dan mencari tahu permasalahannya, langsung saya bergegas ke ruang guru.

Sebelum sampai ke ruang guru saya bertemu dengan pegawai yang ada di sekolah itu, dengan tergopoh-gopoh menjumpai saya. " Pak, katanya banyak guru yang tabrakan, mamak saya juga tabrakan gimana keadaannya!" katanya dengan rasa khawatir. "Tenang, Lutfi. Bapak pun belum tahu bagaimana ceritanya." jawabku sambil menenangkan si Lutfi. "Yach, sudah nanti kita tanya Pak Win, mungkin dia tahu." . Lalu kami berdua bergegas menuju ruang Pak Winarno. 

Di ruang Pak Winarno sudah banyak guru disana ngumpul. " Ada, masalah apa pak Winarno, kenapa pada kumpul disini." tanyaku ingin tahu. "Guru-guru banyak yang tabrakan Pak."jawabnya. " Mamak saya gimana pak!" kata si Lutfi dengan wajah penuh kekhawatiran. " Ngak, apa-apa Fi, semua sehat aja," kata Pak Winarno. " Tadi saya dapat berita katanya mamak tabrakan " balasnya sedikit sedih. " Memang betul Fi, tadi ada beberapa guru tabrakan, tapi bukan tabrakan kecelakaan lalu lintas." jawab Pak Winarno. " Maksudnya gimana, pak Win. " tanyaku penasaran. " Tabrakan yang dimaksud tabrakan jam pelajaran, pak." jawab Pak Winarno dengan senyum. " Walah...kirain tabrakan benaran rupanya hanya tabrakan jadwal pelajaran," ucapku dengan lega, ternyata berita yang didengar tadi hanya salah paham saja. Sempat heboh dan bikin orang panik.