Arif Fy

ARIF FAURIYUDDIN GURU SMP NEGERI 12 BINJAI...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tukang Tempe Sukses

Tukang Tempe Sukses

Pada umumnya tukang tempe sebagai usaha keluarga atau home industri yang produksinya masih kecil dan terbatas. Usaha ini dijalankan secara turun temurun dari warisan orang tuanya. Seperti teman SMA saya, sekarang sudah menjadi pengusaha tempe yang dulunya orang tuanya juga tukang tempe. Kami dulu waktu di SMA sering menyebutnya Harmoko karena gayanya mirip seperti Bapak Harmoko Menteri Penerangan masa Orde Baru.

Semenjak tamat SMA, kami tidak pernah berjumpa lebih dari 25 tahun. Suatu hari kami dipertemukan dalam acara resepsi pernikahan anak teman. Di pertemuan itu kami melepas rindu jadi reuni kecil. Topik yang kami bahas seputar masa lalu saat masih di SMA dan keluarga.

"Berapa anakmu ,Ko?" basa basi daripada tidak ada pertanyan. "Anak saya ada tiga orang semuanya laki-laki." jawab kawan saya . " Anak kamu berapa, Rif ?" Ia balik bertanya kepada saya. "Anak saya ada dua orang sepasang." jawab saya ringan.

"Anak saya sudah tamat SMA semua. Semuanya sudah sukses." Dengan penuh semangat teman saya ini menjelaskan kepada saya. "Apa pekerjaan anak-anakmu Ko" Saya penasaran. " Anak saya yang pertama kerja di Pertamina, anak yang kedua di Dinas Kesehatan, dan anak ketiga di Kementerian Dalam Negeri." jawab teman saya dengan bangganya." Hebat!" saya acungkan jempol sebagai ekspresi kekaguman kepada teman saya ini. Dalam hati saya , ternyata cerita tukang tempe turun temurun tidak semuanya benar.

Mendengarkan penjelasan teman saya tadi, membuat saya agak minder karena anak saya belum ada yang tamat sekolah. Yang sulung masih kelas XII SMA dan yang kecil baru kelas VII SMP. " Ko, kalau boleh tahu anakmu apa jabatannya di sana ." Rasa ingin tahu saya begitu besar. Eh, Si Harmoko teman saya terdiam sejenak. Tapi karena saya desak terus akhirnya teman saya tadi bicara sambil sedikit menunduk " Anak saya yang di Pertamina jualan tempe. Yang di Dinas Kesehatan jual tempe..." Ia berhenti sejenak. "Yang di Kementerian Dalam Negeri juga jualan tempe." Ia pun agak sedikit malu kelihatannya. Saya tersenyum mendengarkan penjelasan si Harmoko. Rasanya saya mau tertawa. Tapi saya bangga dan hargai kejujuran kawan saya ini, walaupun caranya membuat gregetan.

Binjai, 20 Februari 2019

Arif Fy

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah...kocak habis. Sukses Pak Arif. Ditunggu cerita kocak selanjutnya. Salam kenal dari saya

20 Feb
Balas

Terimakasih Bu Noor atas komennya. Salam kenal dan smg sukses selalu.

20 Feb
Balas



search

New Post