ARIFIN

Arifin terlahir di Jepara pada tahun 1973. Dia anak kampung. Untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SD, dia rela tidak memakai sepatu hingga dia duduk di kel...

Selengkapnya
Navigasi Web
BATIN MEKANIS

BATIN MEKANIS

Setiap pagi kita bangun, bersiap dan bergegas ke tempat kerja. Lalu, gerak kita dikendalikan oleh jadwal, tumpukan tugas, dan standard operating procedur (SOP) pekerjaan. Setiap hari, setiap minggu dalam kurun sekian tahun. Kita sibuk sedemikian rupa sehingga hal itu memakan semua energi mekanisme pikiran dan batin kita menjadi sangat mekanis. Seperti mesin, daya kritisnya dan sensitifitasnya menumpul.

Kita butuh "waktu senggang" untuk bisa menghidupkan dan menjaga batin agar tidak tumpul, tidak berubah menjadi mesin pekerja. Kita butuh "waktu senggang" untuk bisa selalu belajar secara otentik dan melakukan observasi murni. Dan waktu senggang itu harus kita ciptakan sendiri karena kitalah yang "berkuasa" atas diri kita, bukan orang lain.

Bagaimana menciptakan waktu senggang? Waktu senggang bukanlah waktu terbebas dari pekerjaan , bukan pula waktu libur. Waktu senggang adalah setiap saat dimana kita terbebas dari tekanan dan terbebas dari harapan untuk ditepuk tangani.

Waktu senggang adalah waktu dimana kita bisa menikmati segala pekerjaan dengan keriangan dan memiliki kebebasan untuk berkreasi dalam kerangka aturan. Maka cara menciptakan waktu senggang adalah dengan melepaskan tekanan dan harapan terhadap sesama.

Waktu senggang itulah yang mengubah semua gerak hidup ini menjadi gerak belajar. Tak pernah ada waktu tanpa belajar. Setiap tindakan adalah gerak belajar dan setiap keterhubungan adalah belajar.

Belajar sejati , pembelajaran otentik, hanya terjadi jika kita memiliki waktu senggang yaitu situasi dimana kita terbebas dari tekanan, keterpaksaan, dan tuntutan pemenuhan target mekanis sebuah struktur program yang terkadang tidak masuk akal. Belajar otentik hanya terjadi dalam keriangan bersama untuk mencari, menemukan, mengunyah dan mencerna kebermanfaatan ilmu.

Saya jadi bertanya, benarkah anak-anak kita di sekolah benar-benar belajar?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga anak-anak kita di sekolah benar-benar belajar.

09 Jan
Balas

Semoga anak-anak kita di sekolah benar-benar belajar.

09 Jan
Balas

Semoga anak-anak kita di sekolah benar-benar belajar.

09 Jan
Balas



search

New Post