ARIFIN

Arifin terlahir di Jepara pada tahun 1973. Dia anak kampung. Untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SD, dia rela tidak memakai sepatu hingga dia duduk di kel...

Selengkapnya
Navigasi Web
CARA GILA MENULIS BUKU

CARA GILA MENULIS BUKU

Apapun profesi Anda, apakah Anda seorang guru TK, guru SD, guru SMP, SMA, atau ibu rumah tangga, pensiunan, apapun, Anda harus menulis buku.

Jangan katakan, “Saya tidak bisa menulis.” Semua orang bisa menulis. Menulis itu mudah. Saya sendiri tidak membayangkan akan menjadi seorang penulis. Namun, perlu saya sampaikan bahwa kita semua bisa menjadi penulis karena menulis itu kebiasaan harian kita seperti berbicara dan membaca.

Kita tidak perlu memikirkan bagaimana buku kita akan diterbitkan. Dunia telah berubah. Industri penerbitan telah berubah drastis. Hampir setiap orang bisa menerbitkan bukunya sendiri. Penerbit mayor memang memiliki standar tertentu sehingga tidak selalu sesuai dengan apa yang telah kita hasilkan. Kecenderungan untuk melirik self-publishing ternyata justru lebih menjanjikan.

Semakin banyak penulis yang lebih suka menerbitkan sendiri bukunya. Mereka memiliki lebih banyak kebebasan mengatur gaya penulisan dan keuntungan ketika memilih penerbitan indie. Namun , keuntungan material bukanlah satu-satunya alasan kita dalam menulis buku.

Menulis buku memiliki misi yang lebih hebat dari sekadar keuntungan materi. Menjadi penulis merupakan satu bentuk syukur dan penghargaan terhadap diri atas begitu kayanya kenikmatan yang dicurahkan Tuhan. Nikmat pikiran yang tiada tara. Menulis menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas nikmat otak yang memiliki kemampuan berlimpah dan luar biasa.

Menulis juga menjadi salah satu cara menjaga kredibilitas diri, otoritas dan name recognition. Jika kita menulis buku yang terkait dengan profesi dan keahlian kita, maka buku tersebut akan mengokohkan jati diri dan keilmuan kita. Dampak ikutan pasti akan datang, seperti bertambahnya kesempatan untuk memperoleh lebih banyak peluang bisnis dan income tentu saja. Jadi, jangan pernah khawatir untuk memulai menjadi seorang penulis.

Bagaimana memulai menulis?

Ada beberapa tips menulis yang bisa dijadikan panduan bagi penulis pemula. Panduan ini mudah dan sederhana. Setiap orang pasti bisa menulis dengan gayanya masing-masing.

Langkah pertama, mari kita tentukan tujuan kita menulis. Apa sebenarnya tujuan kita menulis. Apakah untuk bersenang-senang? Untuk mempromosikan bisnis kita? untuk membangun kredibilitas kita ? atau untuk menambah khasanah keilmuan pembaca. Pikirkan betul tujuan dari buku yang akan kita tulis dan bagaimana buku itu mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Tujuan ini akan menuntun kita dalam menentukan jenis tulisan, fiksi atau non fiksi.

Bagi penulis pemula seperti kita, jangan dulu mengaitkan tujuan penulisan buku dengan keuntungan materi yang berlimpah. Anggaplah buku pertama kita itu sebagai sebuah eksperimen dan sebagai cara untuk belajar lebih banyak tentang proses menulis itu sendiri. Tetapi, walaupun ini sebuah eksperimen, jika kita mampu melahirkan karya terbaik maka keuntungan materi pasti akan mengikuti.

Langkah kedua, tentukan topik tulisan. Setelah merumuskan tujuan menulis, langkah berikutnya adalah menentukan topik buku. Jika kita akan menulis buku non-fiksi, perhatikan betul apa yang akan kita komunikasikan melalui buku tersebut. Jika kita menulis buku fiksi, maka buatlah cerita yang benar-benar menarik dan sesuai dengan minat kita.

Langkah ketiga, membuat outline. Topik yang telah ditentukan kemudian kita jabarkan ke dalam kerangka tulisan. Jika non-fiksi, buku tersebut bisa dibagi ke dalam beberapa bagian secara sekuensial. Atau setiap bagian bisa berisi beberapa esai yang masih satu tema dan diperkaya dengan cerita-cerita, kutipan atau contoh-contoh pendukung.

Saya misalnya menulis buku yang berjudul “Guru Tanpa Kertas : Keteladanan, Inovasi, dan Inspirasi”. Dari judul tersebut sebenarnya sudah tampak bahwa setidaknya ada tiga bagian kerangka yang akan saya bahas, yaitu guru sebagai teladan, sebagai inspirator, dan sebagai inovator. Maka kerangka buku tersebut bisa saya buat sebagai berikut :

Kata Pengantar

Bagian I : Keteladanan dan Inspirasi

1. Menjadi Guru Panutan ___

2. Hirarkhi Keteladanan___

3. Guru itu Cahaya___

4. Keihlasan Guru___

5. Rahasia Kecil___

6. Menjadi Guru Bahagia___

7. Ibadahnya Guru Merdeka___

8. Guru, Pemimpin Sejati___

9. Berkahnya Rizki Guru___

10. Al ‘Ilmu Nuurun___

11. Guru, Sang Inspirator___

12. How to Inspire ? ___

Bagian II : Inovasi

1. Guru Tanpa Kertas___

2. Guru Era Digital___

3. Meramu Metode___

4. Guru Arisan Ilmu___

5. Memandirikan Siswa___

6. Guru Yang Memerdekakan___

7. Guru Radikal___

8. Tetaplah Goblok___

9. Guru Goblok Kreatif___

10. Menolak Menjadi Guru Pembeo___

11. Malaikat dan Bokep___

12. Guru dan The Silent Student___

Bagian III : Refleksi Diri

1. Dosa Pedagogis___

2. Antara Teaching, Chating, dan Cheating___

3. Guru dan Ban Bocor___

4. Guru Penyemai Teroris___

5. Hilangnya Pembelajaran Autentik___

6. Mengajar atau Pamer Ilmu ? ___

7. Guru dan Sindroma Kerbau___

8. Sindroma Kaca Spion___

Anda bisa saja membuat kerangka tulisan sesuai dengan gaya Anda sendiri, namun menurut saya kerangka tulisan sekuensial lebih mudah dan cepat dalam menuliskannya.

Membuat kerangka buku fiksi agak sedikit berbeda karena sifatnya lebih naratif. Perlu perenungan lebih dalam serta imaginasi yang kaya untuk menyusun satu alur cerita yang cantik. Kita perlu menentukan beberapa karakter dan peran masing-masing dalam cerita yang kita ciptakan. Setelah karakter dan peran tercipta, langkah berikutnya adalah membuat ringkasan cerita secara global dari awal hingga akhir. Kemudian menjabarkan cerita global itu ke dalam cerita per babnya.

Langkah ke empat, tentukan cara kita menulis. Ada beberapa software atau aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu kita menulis, misalnya Pages atau Skrivener. Beberapa software ini memudahkan kita dalam mengedit dan merubah tulisan secara cepat. Namun, yang terpenting adalah membuat kesepakatan dengan editor buku kita, software apa yang paling mudah dan murah serta membantu sang editor dalam mengedit tulisan.

Beberapa orang lebih menyukai menulis bukunya dengan tulisan tangan. Tulisan tangan membantu pikirannya mengalirkan ide dan cerita yang kaya. Setelah semua tertulis tangan , baru ditulis ulang dengan komputer. Terserah, mana yang sesuai dengan gaya kita, yang terpenting tulisan terealisasi sesuai dengan kerangka yang kita rancang.

Langkah ke lima, buatlah jadwal menulis dan target harian. Tahapan ini merupakan salah satu langkah terpenting dalam menulis buku. Kita tidak bisa menulis hanya ketika ada inspirasi dan termotivasi. Kita harus menciptakan kebiasan menulis setiap hari, setidaknya lima hari dalam seminggu. Lebih bagus lagi jika kita membuat komitmen, setiap hari wajib a’in menulis sekian banyak kata , misalnya 1000 kata setiap harinya.

Kita bisa memulai membiasakan diri dengan menulis 200 kata setiap harinya dalam dua minggu pertama, misalnya. Kemudian secara bertahap kita naikkan targetnya, misalnya 1000-1500 kata setiap hari untuk minggu berikutnya. Dengan cara ini kita bisa merancang jadwal menulis kita secara tepat.

Jika kita berencana membuat satu novel dengan muatan 80.000 kata , maka kita membutuhkan waktu 80-90 hari dengan panjang tulisan 1000 kata setiap harinya. Jika kita akan menulis buku non-fiksi sepanjang 30.000 kata maka kita membutuhkan waktu 30 hari atau satu bulan dengan kebiasan menulisa harian sebanyak 1000 kata secara konsisten.

Jadi, kuncinya adalah membentuk kebiasaan menulis harian dan konsistensi dalam menepati komitmen pribadi dalam menulis.

Langkah ke enam, ciptakan lingkungan yang mendukung kegiatan menulis kita. Carilah satu tempat di rumah yang kita rasakan kondusif untuk menulis. Tentukan satu tempat yang paling nyaman, yang mendukung kita untuk fokus dan konsentrasi menulis. Mungkin di ruang baca, di ruang belakang yang di depannya ada pohon-pohon yang rindang, atau di mana pun yang jauh dari gangguan. Dengan tempat dan suasana yang nyaman proses menulis akan menjadi ritual yang nikmat.

Langkah ke tujuh, tulis saja terus jangan buru-buru mengkritik atau mereviw. Ketika kita menulis, satu hal yang harus kita hindari yaitu buru-buru melakukan review atau mengkritisi tulisan. Pokoknya, tulis saja terus ide yang ada dalam pikiran kita. Terlalu sering mereview dan mengkritik tulisan akan menghambat proses menulis, bahkan bisa menghentikannya, karena kita akan merasa , “wah ..kok tulisannya jelek”, lalu tidak jadi melanjutkan tulisan. Tulis saja semuanya hingga selesai, kemudian baca ulang dan perbaiki.

Langkah ke delapan, tulis ulang dan poles. Setelah proses menulis selesai, endapkan hasil tulisan kita itu kira-kira satu hingga dua minggu. Kita perlu membuat jarak dengan tulisan kita. Lalu baca ulang seluruh bagian, koreksi kesalahan-kesalahan yang kita temukan, tulis kembali bagian-bagian yang perlu diperbaiki, dan hilangkan kata-kata yang tidak perlu.

Lakukan proses serupa beberapa kali hingga tidak lagi ditemukan kesalahan ketik dan kalimat yang janggal atau tidak esensial dalam paragraf-paragaf buku kita. Setelah kita lakukan review beberapa kali, maka saatnya kita serahkan kepada editor yang lebih berpengalaman agar buku kita layak baca dan layak terbit.

Langkah ke sembilan, serahkan tulisan kita ke editor profesional. Siapapun penulisnya, pasti butuh editor, tidak terkecuali penulis profesional, apalagi penulis pemula. Kita perlu memastikan bahwa buku kita tidak dipenuhi dengan inkonsistensi, kesalahan gramatikal, dan kesalahan ejaan. Kita juga ingin memastikan bahwa isi buku tersebut mengalir secara benar dan semua penggunaan kata benar. Itu semua membutuhkan editor profesional. Editor akan memoles sedemikian rupa tulisan kita dan memperbaikinya sehingga layak terbit.

Editor yang baik akan mengecek fakta, menverifikasi statistik, data dalam grafik, dan footnote. Untuk buku fiksi, editor akan mencermati konsitensi dan logika cerita serta akan membaca cerita dalam kaca mata pikiran audien.

Memang kita akan mengeluarkan biaya tambahan untuk editor namun karya yang kita telurkan harus benar-benar bagus. Jika buku kita dipenuhi dengan kesalahan dan inkonsistensi, maka pembaca tidak akan mau membeli dan membaca buku kita. Hal itu juga akan merusak kredibilitas kita sebagai seorang penulis.

Langkah ke sepuluh, terbitkan buku kita. Barangkali penerbit besar tidak akan menerima buku kita. Namun kita tidak boleh membiarkan naskah buku kita itu tetap tersimpan dalam folder komputer kita. Pembaca di luar sana harus membaca ide-ide kita, maka apapun yang terjadi buku kita harus terbit.

Dengan terbitnya buku pertama, kita akan banyak belajar dan akan menjadi penulis yang lebih baik di kemudian hari. Tidak ada satu pun penulis di dunia yang tiba-tiba menjadi penulis buku hebat di awalnya. Semua penulis mengawali kariernya sebagai penulis pemula. Setiap orang harus menjadi pemula , namun semakin banyak kita menulis maka akan semakin baik kualitas tulisan kita dan kita akan menjelma menjadi penulis ahli (expert).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terima kasih, tip menarik Mas Arifin... Barakallah

01 Apr
Balas

super sekali. sangat menginspirasi. terima kasih sudah berbagi

01 Apr
Balas

Jazakallaah bapak... ilmu yg sangat bermanfaat. Mempu membangkitkan semangat menulis

01 Apr
Balas

Terima kasih pak...sangat bermanfaat bagi semua..

08 Oct
Balas

Terimakasih ..sukses untuk kita semua. Barakallaah..

02 Apr
Balas

Thanks pak Arifin, Untuk tips nya yg

01 Apr
Balas

Thanks Pak Arifin, Untuk tips nya yg

01 Apr
Balas

Izin share pak.

17 Apr
Balas

Bagus sekali pak

06 Apr
Balas

Jazakallah khoiron semoga saya bisa mengikuti jejak bapa

02 Apr
Balas

Jazakallah khoiron semoga saya bisa mengikuti jejak bapa

02 Apr
Balas

Jazakallah khoiron semoga saya bisa mengikuti jejak bapa

02 Apr
Balas

Jazakallah khoiron semoga saya bisa mengikuti jejak bapa

02 Apr
Balas

keren pak.... Mksh y pak semoga bisa mengikuti amin

02 Apr
Balas

inspiratif, terima kasih sudah berbagi

24 Oct
Balas

Sangat membantu dan memotifasi, semoga bermanfaat suhu.

01 May
Balas



search

New Post