Jainul arifin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Gagal (tantangan menulis hari ke-34)

Gagal (tantangan menulis hari ke-34)

"Gagal"

 

Siang terik, dengan bangganya bersinar dengan cukup panas, seakan siap membakar siapa saja yang berada di bawahnya.

 

Kuambil piring, seringan mungkin agar tidak menimbulkan bunyi "cekriek", namun bunyi itu tetap saja terdengar. 

 

Kutoleh kanan dan ke kiri, mungkin ada tokek eh orang lain yang mendengarkan hal tersebut, kan malulah diri ini.

 

Orang Jawa dulu bilang kalau makan jangan bersuara, mulai mengambil piring, saat makan dan sesudah makan jangan sampai bersuara, banyak deh aturan-aturan aneh lainnya.

 

Ayam goreng madu lengkap dengan sayur lalap, ada di depan mata. Siapa yang tidak tergiur. Terlebih sambal tomat agak pedas sangat tepat bersanding dengan ayam goreng madu itu.

 

Aku menelan ludah, membayangkan bahagianya menikmati masakan tersebut. Sekali lagi mata demi mata aku beralih melihat ke arah magic com, alat ajaib penanak nasi tersebut.

 

Dahulu nenek atau ibuku selalu pakai kayu bakar untuk menanak nasi, dengan asap putih mengepul saat aku meniup bara api untuk membesarkan api kayu yang hampir padam di tungku. Pastinya kadang batuk-batuk, mata pedih sampai bau asapnya menempel di bajuku. 

 

Sekarang berbeda, kita tinggal masukkan beras yang sudah dicuci, beri air secukupnya, terus klik masak, tunggu beberapa menit, jadi deh, nasi panas tanpa kepulan asap berbau aneh. Hahaha, kadang rindu juga dengan rutinitas dulu yang seperti itu.

 

Ku tekan alat ajaib itu, hingga berbunyi "ctek", mulut mukanya terbuka, memperlihatkan nasi putih panas dengan asap mengepul ke atas. Wao... Mantap sekali ini, lapar jadinya. Segera kuambil centong nasi di atas piring di dekat magic com tersebut. Tentu saja, tanpa suara.

 

Nasi sudah tersedia, lauk juga siap sedia. Tinggal makan nih, hampir saja lupa untuk cuci tangan. Makanan bersambal apalagi lalapan paling nikmat jika disantap pakai tangan langsung. 

 

Jika pakai sendok rasanya nanti akan hilang, begitu sih kata orang jaman dahulu, baru tahu aku kalau, memakan sesuatu dari tangan kita, maka ada enzim tertentu yang mempercepat pembusukan di lambung kita, buktinya nasi yang terkena tangan akan cepat basi. 

 

Tanpa ragu-ragu, setelah membasuh tangan dengan air pet di dapur, siap deh menyantap nasi panas dengan ayam goreng madu sambal tomat, mantap deh. 

 

Kutoleh air minum yang kosong di tempat penyimpan air, waduh bisa berabe nanti jika kepedasan dan tidak ada air minum.

 

Mungkin ada minuman lainnya di kulkas, kulangkahkan  kaki mendekat ke pintu kulkas, segera kubuka pintu kulkas, kulihat ada jus jeruk dalam botol, lumayan masih banyak. Alhamdulillah.

 

Kuambil gelas dan menuang minuman dingin itu. Kutambahkan es batu untuk menambah citarasa es jeruknya. Mantap deh. Sudah lengkap semua.

 

Dari kejauhan si kecil berteriak seakan-akan melihat sesuatu yang sedang terjadi, dengan muka lucunya saat ia marah,

 

"Abiiiii,...ini masih siang belum waktunya buka,"

 

"Lhadalah, lupa jika ini masih bulan puasa."

 

...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aduh pak...tp gak jd khan..

18 May
Balas

Hahaha tidak itu cuma cerita

18 May
Balas



search

New Post