Malam mendengkur. Serigala-serigala kota melolong di kejar lapar. Gegas menjilati hotmix di remang purnama. Merampok pagi yang masih sembunyi.

Terdengar tangis sesenggukan seorang ibu. Didengar angin yang iseng menguping. Angin membisikkan sesuatu, geli di telinga. "Dia terluka!" Pekik genit sang angin.

SALAH!

Angin yang genit salah arah

Angin yang genit salah dengar

Angin yang genit salah menafsirkan

Seorang ibu adalah sebilah pedang tajam. Tegak menancap di sajadah yang tak lelah digelar. Melesat berusaha menembus langit. Meruntuhkan harapan menjadi kenyataan.

Seorang ibu adalah telaga air mata. Tak lelah menguras hingga sisa suara. Perayu yang selalu dinantikan-Nya. Harapan perampok pagi, pulang selamat ke sarangnya.

Ibu adalah sandaran

Do'a yang terkabulkan

Ujung Akar Bromo, 05.02.2019.