Arif R. Saleh

Pekerjaan yang tidak membosankan adalah menulis.......

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiga Minus Gurusiana
Sumber Gambar : pixabay.com

Tiga Minus Gurusiana

Siapa guru yang tak kenal “Gurusiana?”. Pasti yang baca artikel ini sudah kenal. Ruang maya guru curhat. Ruang berbagi dan berdiskusi guru-guru hebat. Ruang tak lelah bermetamorfosis. Ibarat laba-laba dan gurita. Konsisten melebarkan “virus literasi”. Dari Sabang hingga Merauke. Bahkan hingga tujuh benua. Semoga.

Namun sayang. Usia yang semakin matang, masih menyisakan “minus” di gurusiana. Sadar atau tidak. Dapat menjadi ganjalan. Tampil keren ibarat presiden. Ya apa nggak?. Yang jelas, jangan didebat. Ini hanya persepsi pribadi. Gak kurang gak lebih.

Lantas. Apa sajakah “minus” gurusiana?. Penasaran? Baca sampai titik jari penghabisan. Scroll pelan-pelan layar gawai.

Minus Pertama,

Acap kali penulis membidik waktu yang tepat untuk menayangkan karya tulis. Apalagi seorang guru yang dibatasi dan dikejar waktu untuk beraktifitas. Dari PC maupun laptop, draft tulisan biasanya ditransfer ke email. Saat waktu dirasa tepat “mempublish” ke gurusiana, draft copas ke WPS Office. Edit seperlunya. Lantas copas ke gurusiana dan publish.

Namun sayang. Di bidang ketik gurusiana, menu “tempel” tidak muncul. Hingga hasil copy dari draft tulisan di WPS Office tidak bisa ditransfer (paste) di bidang ketik gurusiana. Artinya, lewat smartphone gurusiana belum memberikan layanan terbaik untuk gurusianer. Laptop dan PC yang terkoneksi dengan internet masih menjadi satu-satunya jalan “mempublish” karya tulis guru. Semoga di bidang ketik gurusiana dapat segera muncul menu “tempel” lewat smartphone.

Apa tidak bisa sama sekali langsung lewat smartphone?. Bisa. Cuma, harus mengetik langsung di bidang ketik gurusiana. Pastinya gampang-gampang susah. Sebab tidak semua guru senang ngetik langsung di smartphone. Apalagi jika dimensi layar smartphone tidak terlalu lebar. Yakin dech, gak nahan….

Minus Kedua,

Berkaitan dengan tampilan puisi. Karya puisi bukan sekedar mampu mempermainkan kata. Membuat pembaca terpana. Bahkan menganga-nganga. Puisi butuh seni untuk tampil sesuai larik kata yang dibatasi bait. Batas antar bait sebagai lompatan untuk mempertegas makna. Coba bandingkan tampilan puisi di gurusiana dengan media online mainstream lainnya. Ada perbedaan tampilan antar bait.

Tampilan puisi di gurusiana belum dapat memisahkan secara tegas jarak antar bait. Masih kaku. Belum mampu menghadirkan tata letak sebuah puisi yang diinginkan penciptanya. Beda dengan tampilan media online mainstream lainnya. Sudah mampu menampilkan karya puisi sesuai imaji sang pengarang. Lebih tegas. Mampu menampilkan jarak tegas antar bait puisi. Sehingga lompatan-lompatan diksi antar bait lebih mampu menajamkan makna puisi.

Minus Ketiga,

Sebuah karya butuh aktualisasi. Demikian juga karya guru. Entah artikel panjang. Atau hanya puisi pendek sejenis haiku. Bertengger di fitur “Artikel Populer Hari Ini”. Namun sayang. Dari start dini hari hingga finish larut malam di pekak dengkur, hanya segelintir gurusianer yang nangkring. Gurusianer lainnya? Sekedar meneguk ludah sendiri.

Alangkah bijak jika waktu “kepopuleran artikel gurusianer” dibatasi. Semisal 10 jam tayang di menu “Artikel Populer Hari Ini”. Setelahnya, biarkan “kepopuleran artikel gurusianer” bergantian bergelombang. Meliuk-liuk di dunia maya. Menyapa para pembaca. Ibarat "Cakra Manggilingan", terus memutar dunia menulis guru. Bagaimana? Setujulah. Gurusiana milik kita. Dari, oleh, dan untuk guru. Untuk penulis dan pembaca.

Tiga itu dulu yang penulis temukan. Semoga dapat ditindaklanjuti oleh pengelola web gurusiana. Yakin mampu dan bisa. Semampu media online mainstream lainnya mengelola web dengan baik. Memukau dunia.

Sekedar berbagi di sisa ampas kopi.

Ujung Akar Bromo, 11.02.2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Assalamualaikum, Pak Guru. Untuk minus 1, bisa koq Pak kita ketik dulu di smartpone, setelah itu kita copas ke bidang ketik gurusiana. Belakangan ini saya lakukan demikian. Ketik dulu di "word", kadang kalau tak selesai disimpan dulu. Jika sudah ingin di publish, tinggal copas saja, Pak Guru. Untuk minus 2 dan 3, saya setuju Pak. Salam sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

12 Feb
Balas

Wa'alaikum salam Wr. Wbr. Minus 1, sdh saya coba berkali-kali belum bisa. Padahal di blog lain lancar jaya. Mungkin smartphone saya yg ngambek.... Terima kasih umpan baliknya. Salam takzim

12 Feb

Wow....ulasan mantap Pak Arief..

12 Feb
Balas

Sekedar masukan Bu Guru.... Salam takzim

12 Feb



search

New Post