Anabulku yang di Sekolah
Anabulku yang di Sekolah
Di sekolah tempatku mengajar ada tiga ekor kucing dewasa. Gareng kucing jantan, dan Moty abu-abu gelap, kucing betina, dan Mocy betina agak abu loreng. Mereka bertiga selalu menantikanku setiap pagi. Menanti di parkiran motor, begitu mendengar suara motorku, mereka nampak ceria dan menyambutku dengan mengongan manja. Aah begitu senang sekali setiap pagi mereka bertiga menyambutku seperti ini.
Setelah parkir, seperti biasa absen ceklok dulu. Eeh mereka bertiga mengikutiku sampai kantor tata usaha. Sudah gak sabar meminta makan. Mereka kuajak bicara, kusuruh menanti di parkiran saja. Biasanya hanya si Gareng yang patuh, dia sabar menantiku dengan duduk di parkiran. Sedangkan Moty dan Mocy mengikutiku sampai parkiran.
Lalu kubuka jok motor keluarkan pakar dan selimut kecil. Selimut kecil sebagai alas makan mereka. Memang sengaja pakai selimut saja, biar muat kumasukkan jok. Harap maklum jok sepedaku hanya cukup buat, mantel, makanan kucing, serta wadah makan dan minumku. Buar ringkas bawanya ya, alas makan pakai selimut saja. Ini saja selimut bekas popok anakku.
Banyak yang mengatakan aku terlalu lebay, dan kurang kerjaan, memberi makan kucing liar. Biarlah mereka berkata apa, kalau sudah sayang, akan kulakukan apapun. Mereka bertiga anak buluku (anabul) yang kuanggap anakku sendiri. Di sekolah aku terkenal dengan sebutan emaknya kucing. Alhamdulillah murid-muridku juga ada yang cats lover, mereka senang membawa pulang bayi-bayi kucing. Ada yang rela membagi ikan atau ayam, bekal makan mereka pada kucing-kucingku.
Kutaruh makanan mereka bertiga di atas selimut. Mereka begitu lahapnya mereka makan. Kadang sampai berebut, lucu sekali. Sungguh tega orang yang membuang kucingnya di sekolahan. Mereka bertiga tidak bisa saya bawa pulang, karena di rumah sudah ada 3 kucing, takut bertengkar. Sebentar lagi kucingku yang di rumah juga mau lahiran.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pencinta kucing sejati, saya juga sama pencinta kucing. Jangan-jangan kita satu buku ontologi Si Meong? Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah
Saya tidak ikut menulis antologi tentang kucing Pak. Aamiin makasih