Keluargaku yang Sederhana dan Penuh Warna

Di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah keluargaku yang penuh kehangatan. Keluarga kami terdiri dari empat orang: Aku berperan sebagai sosok ibu dan keluara , suamiku sebagai Ayah dari anak-anakku, seorang anak gadisku , dan anak tertuaku seorang anak laki-laki yang sudah bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Meskipun kesibukan masing-masing membuat kami jarang berkumpul lengkap, ada cinta dan perhatian yang selalu mengikat kami bersama.

Aku adalah sosok ibu yang paling rajin di rumah. Hobiku memasak membuat rumahku selalu dipenuhi aroma sedap. Setiap pagi, sebelum semua orang beraktivitas, aku sudah di dapur, menyiapkan sarapan dan bekalanak- anakku. Masakanku sederhana, tetapi selalu penuh kasih sayang. Jika anak gadisku sedang stres dengan tugas kuliah, aroma sayur asem dan ikan goreng buatanku seakan menjadi pelipur lara.

Suamiku adalah penggemar berat bulu tangkis. Setiap kali ada pertandingan di televisi, dia pasti duduk di depan layar dengan penuh antusias. Jika ada turnamen besar, suamiku bahkan bisa lupa waktu. Kami sering menggoda suamiku yang berteriak-teriak sendiri saat menonton, seolah-olah dia ikut bermain di lapangan. Tapi kami tahu, itu adalah cara suamiku melepas penat setelah bekerja.

Thasya adalah nama anak perempuan dalam keluarga ini, dia sedang menyelesaikan kuliah di jurusan keperawatan. Kesibukannya luar biasa, mulai dari kuliah, tugas, hingga praktik di kampus Kadang, dia pulang larut malam dengan tubuh lelah, tetapi semangatku tak pernah padam. Dia ingin segera lulus dan membanggakan keluarga.

Sementara itu, anakku pertama laki-laki bernama Elfin. Dia sudah bekerja di Jakarta. Setiap hari, dia harus naik kereta api untuk pergi ke kantor. Perjalanan yang panjang membuatnya sangat letih karena harus berdiri saat berangkat dan pulang kerja. Setiap kali pulang, Ibu pasti memasak makanan kesukaannya, dan Ayah akan mengajaknya menonton bulu tangkis bersama.

Meskipun jarang berkumpul lengkap, momen-momen kebersamaan tetap ada. . Kami akan makan bersama sambil bercerita tentang kehidupan masing-masing. Aku yang selalu sibuk menyiapkan makanan kesukaan kami, suamiku tetap dengan hobi bulu tangkisnya, anak gadisku dengan ceritaku tentangkuliah dan prakteknya, dan anak pertamaku dengan kisah perjalanan kereta yang penuh drama.

Keluarga kami memang sederhana, tapi penuh warna dan kehangatan. Tidak peduli sejauh apa kami pergi, rumah selalu menjadi tempat kembali.

BIODATA PENULIS

Ari Palupi adalah nama penulis artikel ini. Penulis lahir di Ngajuk, tanggal 04 April 1973 dari orang tua (Alm). Bp. Paelan dan (Almh). Ibu Sumidjah ,sebagai anak kelima dari enam bersaudara. Dari kecil cita-cita penulis ingin menjadi guru, karena melihat keseharian kedua orang tua penulis kebetulan berprofesi sebagai guru. Alhamdulillah dari enam bersaudara lima diantaranya berprofesi sebagai guru. Penulis menempuh Pendidikan mulai dari SDN Pecuk II (lulus tahun 1985 ), melanjutkan ke SMP Negeri I Kertosono (lulus tahun 1988), melanjutkan ke SMA Negeri I Tanjunganom (lulus tahun 1991), menyelesaikan S1 pada IKIP Negeri Surabaya (lulus tahun1996). Riwayat mengajar penulis ,pernah mengajar di SMP Negeri I Kertosono ( sebagai guru KTK dan guru ekskul menari th. 1996 – 2000 ) dan kemudian di TK Al Qudus Tridaya, Tambun, Bekasi tahun 2002-2004. Selanjutnya menjadi guru di Yayasan Al muslim mulai tahun 2004 sampai sekarang. Pertama di Al muslim saya sebagai guru TK al muslim, dan di tahun 2005 saya mengajar di Unit SD al muslim. Hobby penulis adalah menari , alhamdulillah kedua orangtua mengizinkan penulis untuk melanjutkan perkuliahan di jurusan Seni Tari . Penulis pernah menjuarai lomba PEKSIMINAL ( pekan seni mahasiswa regional) di Univertas Brawijaya Malang sebagai juara I dan menjuarai lomba PEKSIMINAS ( pekan seni mahasiswa nasional) di Taman Ismail Marzuki , Jakarta sebagai juara harapan I . Alhamdulillah selama menjadi guru di SMP I Kertosono penulis pernah mengikuti Festifal Tari tingkat propinsi Jawa Timur mewakili kabupaten Nganjuk ( Festifal Pekan Budaya dan Pariwisata tahun 1997 , 1998 dan 1999 ), dan lomba karya tari yang diadakan di kabupaten Nganjuk yaitu Satya Tamara ( 1997) Alamat penulis adalah perumahan Graha Melasti FA 31 no. 7=6, ds Sumberjaya, Tambun selatan , Bekasi Rt. 09/002. Alamat email penulis adalah [email protected] (email di lembaga kerja) dan [email protected] (email pribadi).

Motto Hidup:

“ Alloh selalu menjawab doamu dengan tiga cara. Pertama, langsung mengabulkannya. Kedua menundanya. Ketiga menggantinya dengan yang lebih baik untukmu”.