Aris Adiyanto

Lelaki bernama lengkap Aris Adiyanto, S.Pd MM ini lahir di Sukoharjo pada 5 Juli 1967. Ia alumnus UNS Solo Program D3 PMP & KN angkatan 1986. Tahun ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Budaya Demokrasi Ekosistem Literasi SMP

Budaya Demokrasi Ekosistem Literasi SMP

(Aris Adiyanto, S.Pd MM guru SMPN 1 Blado)

Mas Nadiem yang terhormat,

Mohon maaf sebelumnya, sebenarnya ingin menggunakan sebutan Bapak Nadiem. Tetapi Anda nampaknya lebih senang dengan sebutan Mas Nadiem, maka saya menggunakan sebutan itu.

Saya mengucapkan selamat atas keputusan Anda bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Tinggi. Sungguh sebuah keputusan yang luar biasa. Menyimak jejak rekam Mas Nadiem terutama kiprah di bisnis Gojek, yang saat ini telah berhasil menjadi salah satu perusahaan unicorn atau perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi lebih dari 1 milliar dollar.

Mas Nadiem yang luar biasa,

Menyimak ketika Anda diwanwancarai oleh awak media, sungguh luar biasa. Kepedulian Mas Nadiem terhadap generasi milenial sekitar 50 juta siswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan telah mampu merubah prinsip dari bidang bisnis ke bidang pemerintahan khususnya bidang pendidikan. Keterwakilan siswa yang termasuk generasi milenial berada dalam pundak Anda. Kepiawaan Mas Nadiem dalam merancang masa depan, terutama generasi milenial semoga berdampak signifikan terhadap pendidikan di Indonesia.

Mas Nadiem harapan generasi milenial,

Dengan segala hormat, sebagai seorang pendidik ijinkan saya mengajukan surat terbuka ini kepada Anda.

Berkaitan dengan hal yang ingin Mas Nadiem capai yaitu kompetensi dan karakter siswa generasi milenial, saya ingin menggambarkan kondisi riil siswa SMP tempat saya mengabdikan diri.

Hari ini selasa, 29 Oktober 2019 saya melaksanakan tugas mengajar mata pelajaran PPKn pada jam pelajaran pertama di kelas 9A. Penanaman nilai karakter di sekolah saya dengan pembiasaan menjemput siswa memasuki area sekolah dengan jabat tangan. Jam pelajaran pertama diawali dengan membaca asmaul husna. Setelah itu penanaman karakter diserahkan kepada masing-masing guru.

Kebiasaan saya mengawali pelajaran dengan membaca basmallah. Mengecek kehadiran siswa dan mendoakan bagi yang tidak masuk karena sakit menjadi bagian dari penanaman nilai karakter. Bagi siswa yang tidak masuk tanpa keterangan, mendapat porsi perhatian tersendiri untuk tindak lanjut. Menyemangati siswa dengan menanyakan apa kabar merupakan hal yang menyenangkan. Dalam pelajaran PPKn yang saya ampu telah ada kesepakatan jika ditanya apa kabar maka siswa akan menjawab : ‘alkhamdulillah, sehat, selamat, sejahtera luar biasa, aamiin”. Saya cukup bangga dengan pembiasaan ini. Jika saya ketemu dengan alumni dan bertanya apa kabar, maka dengan semangat dan senang hati alumni menjawab seperti kebiasaan sewaktu pelajaran PPKn.

Mas Nadiem yang bijaksana,

Mohon maaf sebelumnya berikut saya sampaikan kondisi yang berkaitan dengan budaya literasi. Karena keterbatasan buku yang ada, kegiatan literasi di sekolah saya baru sebatas membaca buku pelajaran sekitar 10 atau 15 menit. Mengapa hal ini dilakukan. Ternyata jika saya menanyakan kepada siswa, siapa yang sempat membaca belajar di rumah selama 30 menit, ternyata hanya beberapa siswa saja yang melakukan.

Mohon maaf juga, saya sampaikan bagaimana keaktifan literasi siswa dalam menggunakan perangkat gawai. Ketika saya menanyakan siswa yang bermain game di perangkat gawai, maka semua siswa angkat tangan. Tetapi ketika saya menanyakan siapa yang seminggu terakhir ini berselancar tentang Pelantikan Menteri, khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tidak satupun siswa saya yang mengangkat tangan.

Mas Nadiem yang peduli dengan generasi milenial,

Kabar baiknya, sebenarnya menghadapi generasi milenial tergantung cara dan ketlatenan. Saya pernah membuat grup wa siswa penulis. Saya tawarkan kepada siswa yang mau bergabung. Hasilnya lumayan bagus. Beberapa hasil tulisan siswa saya masukkan dalam buku perdana saya dengan judul: “Perjuangan Sang Ketua Sagusabu Batang”.

Berpijak pada hal tersebut saya punya konsep bagaimana membangun Budaya Demokrasi Ekosistem Literasi SMP. Waktu istirahat pertama menurut saya adalah saat yang tepat untuk itu. Kalau selama ini istirahat selama 15 menit biasa biasanya digunakan siswa dan guru untuk makan dan minum menambah asupan nutrisi, maka perlu ditambah lagi 15 menit untuk kegiatan literasi. Kegiatan disini bisa berawal dari hal yang sederhana misalnya siswa berkumpul di depan kelas masing-masing untuk menulis tentang kondisi yang ada disekitar lingkungan sekolah. Hari berikutnya siswa bisa bertukar tulisan dengan siswa lain dalam satu kelas. Hari berikutnya bisa bertukar dengan siswa lain dalam satu sekolahan. Dengan demikian Budaya Demokrasi Ekosistem Literasi SMP, akan terbentuk seiring dengan waktu.

Mas Nadiem yang mau mendengar suara guru,

Dari kegiatan yang awalnya sederhana ini nantinya bisa menjadi embrio lahirnya kegiatan penulisan satu siswa satu buku. Kalau hal ini bisa terwujud maka Budaya Demokrasi Ekosistem Literasi SMP akan berkembang dengan saling bertukar buku.

Sebelum guru menggerakkan siswa dalam Budaya Demokrasi Ekosistem Literasi SMP ini, akan lebih bijak bila guru sebelumnya mengikuti program satu guru satu buku yang telah dipelopori oleh Media Guru.

Indonesia menunggu Mas Nadiem. Selamat menjalankan tugas negara, merancang sistem pendidikan yang mampu meningkatakan kompetensi dan karakter generasi milenial Indonesia.

Profile

Lelaki bernama lengkap Aris Adiyanto, S.Pd MM ini alumnus UNS Solo Program D3 PMP & KN angkatan 1986. Tahun 1998 berkesempatan menempuh PGSM strata 1 Jurusan PPKn FKIP UNS Solo. Tahun 2008 menempuh S2 di UNISBANK Semarang jurusan MSDM. Ia mengajar di SMP Negeri 1 Blado Batang mata pelajaran PPKn dan bisa dihubungi di [email protected] serta wa 083328913933.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah Pak, tulisan yang inspiratif.dan motivatif... Semoga dengan motivasi yg bapak Aris lakukan banyak muncul bibit penulis baru, dari siswa dan guru..Orang yg rajin membaca belum tentu bisa dan mau menulis bulu, namun orang yg menulis buku, tentunya adalah orang yang rajin membaca buku2

30 Oct
Balas

Woow, salam ukhuwah pak. Mantap

29 Oct
Balas

Bagus, tulisannya Pak

29 Oct
Balas



search

New Post