Aris Adiyanto

Lelaki bernama lengkap Aris Adiyanto, S.Pd MM ini lahir di Sukoharjo pada 5 Juli 1967. Ia alumnus UNS Solo Program D3 PMP & KN angkatan 1986. Tahun ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Indonesia Menunggu Mas Nadiem

Indonesia Menunggu Mas Nadiem

(Aris Adiyanto, S.Pd MM guru SMPN 1 Blado)

Pelantikan Kabinet Indonesia Maju, 23 Oktober 2019 dapat dikatakan istimewa. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, penunjukan Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, telah mencatatkan rekor sebagai menteri termuda. Disamping itu keterwakilan generasi milenial begitu sangat terasa nuansanya.

Pria kelahiran Singapura 4 Juli 1984 ini merupakan salah satu pengusaha muda Indonesia. Mas Nadiem, merupakan pendiri Gojek sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam dan Thailand. Perusahaan Gojek saat ini melayani lebih dari 50 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 300.000 driver yang tersebat di Indonesia. Nilai kapitalisasi perusahaan gojek kini mencapai lebih dari 53 triliun rupiah. Hal tersebut menjadikan Perusahaan Gojek sebagai salah satu perusahaan unicorn atau perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi lebih dari 1 milliar dollar.

Banyak hal menarik dari wawancara awak media dengan Mas Nadiem. Bergabung di pemerintahan dan meninggalkan Gojek tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Tawaran sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah merubah prinsip itu. Mas Nadiem begitu peduli dengan generasi milenial yang saat ini menempuh pendidikan dengan jumlah sekitar lima puluh juta siswa. Keberlangsungan sebuah negara terutama jangka panjang tentunya ada di pundak generasi milenial.

Salah satu kepiawaian Mas Nadiem Anwar Makarim adalah merancang bisnis masa depan. Kebutuhan dan jenis pekerjaan masa depan akan sangat berbeda dengan kondisi saat ini. Ada semacam link and match antara pendidikan dan dunia kerja. Link and match adalah penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan. Kurikulum dan sistem pendidikan terutama pendidikan tinggi di Indonesia sudah saatnya sesuai dengan kebutuhan kerja (link and match). Pasalnya, sampai saat ini lulusan pendidikan tinggi belum menjadi jaminan bisa memasuki pasar kerja dan dunia industri. Pada hakikatnya konsep link and match dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja. Dengan digabungnya Pendidikan Tinggi dalam Kementrian Pendikan dan Kebudayaan diharapkan penyelesaian masalah pendidikan secara komprehensif akan menjadi lebih mudah dibawah kepemimpinan Mas Nadiem.

Orientasi pendidikan kedepan adalah peningkatan kompetensi dan pemantapan karakter generasi milenial. Salah satu dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinikmati generasi milenial secara tidak langsung menjadikan generasi ini cenderung manja dan kurang mandiri dalam menyelesaikan masalah. Dalam satu sisi kemudahan – kemudahan yang ditawarkan berbagai aplikasi dalam memenuhi kebutuhan hidup misalnya belanja on line, generasi milenial mudah dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam sisi lain menjadikan generasi milenial enggan jika dilibatkan dalam kegiatan belanja di pasar tradisional yang secara tidak langsung ada nilai-nilai sosialisasi dan hubungan interpersonal.

Disamping itu generasi milenial cenderung spiritualis tapi kurang religius. Generasi ini sebenarnya bisa diberi nasehat, diberi masukan. Tetapi karena generasi ini cenderung bersifat kritis, maka seolah kurang religius. Generasi milenial melakukan segala sesuatu cenderung dikatikan dengan pertanyaan mengapa harus begini, mengapa harus begitu. Mengapa harus dilakukan dan sebagainya. Kalau semua hal dilakukan selalu diiringi dengan pertanyaan mengapa harus dilakukan, maka akan terkesan kurang religius. Karena salah satu ciri religus adalah ketaatan, melaksanakan perintah tanpa bertanya mengapa harus dilakukan.

Dampak lain dari sifat yang cenderung manja dan kurang mandiri serta spiritualis tapi kurang religius adalah generasi milenial cenderung sensitif dalam arti mudah tersinggung bila cara memberi masukan kurang memperhatikan situasi dan kondisi. Bahkan gurupun jika kurang tepat dalam memberi masukan kepada generasi milenial, maka bisa berakibat adanya gesekan psikis sebagai dampak sifat sensitif. Kondisi ini bisa berakibat berlanjutnya tindakan fisik generasi milenial yang tidak seharusnya kepada guru.

Dari hal ini tentunya perlu sebuah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi yang komprehensif agar tujuan utama peningkatan kompetensi dan karakter generasi milleneal dapat selaras dengan ideologi, jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila. Indonesia Menunggu Mas Nadiem. Seorang generasi milenial yang piawai merancang masa depan generasi milenial berikutnya. Menuju Indonesia yang berkompeten dan berkarakter.

Profile

Lelaki bernama lengkap Aris Adiyanto, S.Pd MM ini lahir di Sukoharjo pada 5 Juli 1967. Ia alumnus UNS Solo Program D3 PMP & KN angkatan 1986. Tahun 1998 suami dari Koriah ini berkesempatan menempuh PGSM strata 1 Jurusan PPKn FKIP UNS Solo. Ayah dari Muhammad Abyan Rizqo dan Inas Iffat Rizqi ini tahun 2008 menempuh S2 di UNISBANK Semarang jurusan Magister Sumber Daya Manusia (MSDM). Lelaki yang punya hobi membaca dan olah raga bulu tangkis ini mengajar di SMP Negeri 1 Blado Batang mata pelajaran PPKn.

Selain mengajar, anak dari pasangan Kusnosumarto dan Sartini ini aktif mengikuti kegiatan olah raga bulu tangkis di GOR Blado. Saat ini ia menjabat sebagai sekretaris MGMP PPKn Rayon Batang. Selain itu, lelaki yang semasa muda suka makan di warung angkringan ini sedang aktif sebagai panitia pelatihan Sagusabu di Kabupaten Batang.

Prestasi yang pernah ia raih adalah pemenang ketiga lomba menulis PTK yang diselenggarakan PGRI Blado tahun 2016. Tahun 2017 ia meraih juara ketiga lomba bulu tangkis yang diselenggarakan oleh desa Blado. Ia bisa dihubungi di [email protected] dan wa 083 328 913 933.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post