Aris Minarni

Guru Bimbingan Konseling SMA negeri 1 kelapa, Bangka Barat. Alumni IKIP Muhammadiyah Yogyakarta (sekarang UAD) jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Semas...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lempar Batu, Sembunyi Tangan

Menjadi konselor atau guru BK, notabene setiap harinya selalu berkecimpung dengan urusan siswa, baik yang berprestasi, biasa-biasa saja sampai yang luar biasa polahnya bikin mangkel guru-guru.

untuk yang terakhir ini, pembinaan yang dilakukan biasanya setelah melewati berbagai proses. Mulai dari berhadapan dengan gurumata pelajaran, guru piket, walikelas. Diproses guru BK mulai dariidentifikasi masalah, diagnosa, hipotesis dan lain lainnya, tapi belum juga mempan, ujung-ujungnya tentu tidak bisa terlepas dari kerja samadengan orang tua atau wali siswa.

Terkait dengan kerja sama antara BK dan wali siswa ini, banyak sekali tipologi orang tua yang harus dihadapi.

Orang tua yang hadir tepat waktu, dan amat sangat kooperatif. sehingga terbentuk kerjasama yang baik . Rasanya Mak Nyessss dihati, adem, ayem tentrem. Insya allah, penanganan selanjutnya terasa ringan. Orang tua yang hadir tepat waktu tapi dengan segudang pembelaan terhadap anak. Tidak bisa menerima laporan tentang anandanya yang tidak semanis apa yang ada dalam pikirannya. Perlu segudang data secara terinci lengkap dengan tanggal kejadian dan tanda tangan siswa, kalau perlu photo TKP. Orang tua yang tempramental, memindahkan area rumah ke ruang BK untuk memarahi anaknya, bahkan ada yang tega menampar anaknya di depan guru BK yang melongo menyaksikan atraksi kilat diluar skenario tersebut. Orang tua yang pasrah total, menyerahkan semuanya pada kebijakan guru BK. Terserah anaknya mau diapakan, pokok e manut. Orang tua yang melarang anaknya sekolah lagi , dengan alasan bikin malu orang tua Orang tua yang super sibuk, tidak bisa menghadiri undangan / panggilan, sebelum menerima surat panggilan dengan nada ancaman kalau pada panggilan ini orang tua tidak hadir, berarti putra/putri bapak/ibu kami anggap mengundurkan diri dari sekolah. Atau sebelum orang tua hadir memenuhi panggilan siswa di skors dulu. Orang tua yang tidak mau tahu urusan anaknya, kalau tidak hadir kesekolah selalu dengan alasan, sudah tidak mau ngurusi anaknya lagi, terserah mau dikeluarkan sekolah. Nah lho, memangnya anak siapa? Terus kalau bukan orang tuanya yang urus lantas siapa??? Enak saja lempar batu, sembunyi tangan.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih ibu

05 Oct
Balas

Memahami orang lain dengan segala tingkah polanya meruoakan makanan sehari-hari guru BP dan merupakan keniscayaan. Sejatinya menikmatinya dengan penuh syukur merupakan solusi. Sukses selalu dan barakallah

11 Dec
Balas



search

New Post