Arisnelwati, S. Pd.

Arisnelwati lahir di Lubuk Laweh, 1 Juni 1983. Mengikuti jenjang pendidikan formal Mulai dari SD 60 Pulau Aie, MTsN Tandikat, SMKN 1 Padang Panjang, dan S1 di U...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Buah Berbeda dari Pohonnya

KETIKA POHON BERBEDA DENGAN BUAHNYA

Pada zaman dahulu, pohon mangga hanya akan berbuah mangga dan pohon jambu hanya akan berbuah jambu. Begitulah yang kita saksikan selama ini. Hingga perkembangan zaman terus berubah, hari ini sebuah pohon buah tertentu ternyata bisa menghasilkan buah yang lain.

Seorang profesor dari New York telah bertahun-tahun melakukan percobaan metode sambung pucuk dan metode-metode lainnya sehingga dalam satu pohon bisa tumbuh beberapa cabang dari varietas yang berbeda. Misalnya pohon apel namun bisa menghasilkan buah pir juga.

Atau pohon yang seyogyanya hanya berbunga di musim semi saja, namun ternyata menghasilkan bunga dari jenis lainnya lagi di musim gugur. Sehingga satu pohon yang sama memiliki dua jenis bunga yang berbeda dan mekar bergantian sepanjang tahun.

Beliau adalah Prof. Sam Van Aken dari Syracuse University yang telah memiliki puluhan koleksi pohon dengan lebih dari satu buah.

Eksperimen sang profesor memperhatikan berbagai macam kondisi. Salah satunya pohon yang disambung harus memiliki kekerabatan spesies yang dekat, misalnya sama-sama buah berbiji tunggal. Dengan demikian pohon induk tetap dapat memberikan makan kepada pohon lain yang menjadi "anak-anaknya".

Selama ini beliau telah sukses menumbuhkan pohon buah persik yang juga menghasilkan buah plum, ceri, aprikot, dan almond. Bahkan eksperimen terbarunya yang kelak akan menjadi masterpiece adalah merekayasa agar satu pohon dapat menghasilkan 40 macam buah yang berbeda!

Pada zaman dahulu, pohon mangga hanya akan berbuah mangga dan pohon jambu hanya akan berbuah jambu. Seolah-olah pohon induk memaksa "anak-anaknya" harus sesuai dengan mereka.

Hingga perkembangan zaman terus berubah, hari ini sebuah pohon induk memberikan kebebasan bagi "anak-anaknya" untuk menjadi berbeda dengan mereka.

Ingat, bukan hanya tumbuhan yang terkena pengaruh zaman tetapi manusia juga. Sebagai orang tua yang hidup pada hari ini, kita harus siap jika anak-anak menginginkan kebebasan untuk menjadi berbeda dengan kita.

Bagaimana cara mempersiapkannya? Yaitu membekali mereka dengan iman kepada Allah dan kecintaan kepada Rasulullah. Sehingga mau menjadi apapun mereka, tetap masih berada dalam keridhaan-Nya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren tulisannya Bu, salam literasi

13 Mar
Balas



search

New Post