Keinginan untuk menulis sudah ada sejak mahasiswa. Namun baru sebatas suka membaca, pinjam buku dan apabila ada kelebihan uang saku, saya pentingkan untuk membeli buku. Buku yang saya beli, disesuaikan dengan anggaran yang ada. Maklum masih mahasiswa, keuangan masih tergantung kepada orang tua. Sebagai gambaran saja, saat itu makan nasi dengan lauk telur dadar dan minumnya es teh, cukup dengan 500 rupiah. Pembaca dapat membayangkan, berapa harga buku saat itu.

Toko bukunya juga kecil, belum seperti sekarang ini. Yang saya amati di toko buku, kebanyakan mencari buku-buku pelajaran. Terutama anak-anak SD sampai SMA. Belum banyak yang mencari novel, buku biografi tokoh, buku motivasi, buku-buku memoar dan lain-lain.

Saat itu, sempat tukar menukar buku. Sekitar tahun 90 an, sebatas yang saya ketahui, belum banyak mahasiswa yang suka beli buku. Tukar menukar buku itu, diawali dengan ketidaksengajaan. Saat bermain ke rumah kost teman, ada buku di atas meja tamu. Awalnya hanya izin membaca di tempat, tetapi setelah terbawa alur cerita dan tertarik, biasanya langsung pinjam dibawa pulang.

Alhamdulillah setelah masuk dunia kerja, bertemu dengan orang yang memiliki hoby yang sama. Walaupun belum banyak, tetapi sudah dapat menjadi motivasi untuk terus berliterasi. Masih seputar suka membaca buku. Menulis baru sebatas keinginan. Apalagi saat itu, belum ada pelatihan-pelatihan menulis. Tidak seperti sekarang ini. pelatihan menulis sudah ada dimana-mana. Tinggal kemauan kita saja, untuk belajar dan belajar.

Mimpi ingin menjadi penulis, terus bergelora. Tetapi masih menjadi tanda tanya besar. Bagaimana cara memulainya?. Sempat bertemu dengan teman Kepala Sekolah yang sudah menulis banyak buku. Beliau bercerita saat sama-sama piket soal Ujian Nasional di posko beberapa tahun yang lalu. Menurutnya menulis itu mudah, yaitu menuangkan ide yang ada dalam pikiran, ke dalam tulisan. Waktu itu saya bertanya. Bagaimana cara menentukan judul tulisan?. Beliau tersenyum, sambil mengatakan, "Ditanya judul, sekarang banyak sekali judul berseliweran di depan mata saya. Suatu saat, pasti akan paham dengan jawaban saya.

Sampai akhirnya kenal dengan Media Guru Indonesia. Saya dikenalkan oleh teman kepala MI Muhammadiyah Kembaran Wetan, Ustadz Hilal Darsono. Suatu hari, Ustadz Hilal datang ke Mufourga Madrasah Tahfidzul Quran. Tidak disangka-sangka dan tidak diduga, ternyata beliau mengantarkan buku hasil karyanya berjudul, Menanti Terbitnya Sang Mantari (MTsM)”. Saya sangat berbahagia, diberi buku. Di halaman sampul ada logo MediaGuru.

Informasi yang disampaikan, Ustadz Hilal baru saja mengikuti pelatihan Sagusabu yang dilaksanakan oleh PGRI Kabupaten Purbalingga. Mendengar kata Sagusabu saja, rasanya masih asing, malahan pikiran melayang ke satu jenis makanan sagu dari Papua. Ternyata Sagusabu itu merupakan singkatan dari satu guru satu buku. Yang lebih menyenangkan lagi, informasi tentang akan ada Sagusabu 2 di Purbalingga. Tidak pikir panjang, langsung saya mendaftarkan diri menjadi peserta.

Bulan agustus 2019 saya resmi menjadi salah satu peserta dari ratusan peserta Sagusabu 2 PGRI Kabupaten Purbalingga. Gamblang dan cetho welo-welo (sangat jelas) penjelasan yang disampaikan oleh pemateri. Saat itu pematerinya mas Yasin dan Mas Eko Prasetyo. Lebih semangat lagi, ada deadline pengumpulan naskah calon buku. Waktu yang diberikan adalah satu bulan, terhitung dari sehari setelah pelatihan. Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan naskah yang berjudul "Bahu Pengantar Sang Hafiz" dan sudah terbit melalui MediaGuru Indonesia. Kemudian diawal tahun 2020 ada Sagusabu Magelang, untuk recharging semangat menulis, saya mengikuti lagi.

Upaya mengasah kemampuan menulis, MediaGuru Indonesia menyediakan media untuk menulis, yaitu facebook Media Guru Indonesia dan Blog Gurusiana. Alhamdulillah saya dapat bergabung didua media tersebut. Kemudian ada terobosan baru dari CEO MediaGuru, yang meluncurkan tantangan gurusiana menulis 30 hari tanpa jeda. Kemudian ditambah lagi menjadi 60 hari dan sampai ke 90 hari. Alhamdulillah saya dapat mengikuti tantangan tersebut. Alhamdulillah sampai saat ini masih istiqomah setiap hari menulis. Bersama Media Guru Indonesia, judul yang dulu tidak pernah muncul, sekarang sampai bingung, karena banjir judul.

Nama penulis Aris Pujianto, S.Pd. Lahir di Purbalingga 19 November 1970. Jabatan sekarang adalah guru matematika yang mendapat tugas tambahan menjadi Kepala Madrasah di MTs Muhammadiyah 04 Purbalingga. Yang ingin berkorespondensi dapat menghubungi nomer hp 081229116612/0816694815 atau dapat melalui email [email protected].