Aris Pujianto

Aris Pujianto adalah guru matematika MTs Muhammadiyah 04 Slinga Purbalingga (Mufourga) yang beralamat di Jl. Raya Slinga, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Muhasabah Setiap Saat

Muhasabah Setiap Saat

Alhamdulillah, tahun 1441 Hijriyah sudah meninggalkan kita semuanya. Sekarang kita sudah berada ditahun 1442 Hijriyah. Yang membaca tulisan ini sebelum pukul 24.00, mungkin bertanya dalam hati. Apa iya sudah ganti tahun?. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa waktu pergantian tahun tidak seperti tahun masehi atau miladiyah. Tahun hijriyah itu berganti hari, setiap waktu maghrib.

Mengapa batasan maghrib menjadi acuan hari dalam Islam? Tidak ada dalil dalam Al-Quran yang secara tegas menyebut maghrib sebagai batas awal hari dalam Islam. Tetapi hadits Rasul tentang rukyat awal dan akhir Ramadhan dapat menjadi dasar bahwa hari dimulai sejak maghrib. Hadits itu memerintahkan, “Berpuasalah bila melihatnya (hilal) dan berbuka (beridul fitri) bila melihatnya”. (sumber : tdjamaluddin.wordprees.com).

Harus kita sadari, bahwa bertambah tahun, berarti kesempatan hidup di dunia ini berkurang. Maka yang semestinya kita lakukan setiap berganti waktu, adalah muhasabah. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti pekan, pekan berganti bulan dan bulan berganti tahun. Muhasabah dilakukan setiap saat. Bukan hanya saat pergantian tahun. Paling tidak saat berbaring di peraduan akan istirahat, sempatkan kita untuk evaluasi selama satu hari. Mulai bangun tidur, sampai menjelang tidur.

Evaluasi diri akan lebih obyektif, dibandingkan kalau kita dievaluasi oleh orang lain. Saat muhasabah itu, kita akan mendapatkan catatan tentang apa yang sudah dilakukan dalam satu hari. Kemudian kita mencoba menimbang, berat amal baik atau amal buruknya. Tentunya menurut pemahaman kita masing-masing. Sehingga akan terus ada perbaikan-perbaikan. Kalau evaluasi kita lakukan setiap tahun, maka kita akan lupa catatannya, atau misalnya ada catatan, kita akan malas membaca, karena terlalu banyak.

Hidup hakekatnya adalah sebuah perjalanan. Suatu saat kita akan sampai ke tujuan. Dinamika perjalanan tentu saja sangat banyak. Apalagi kita tahu bersama, Allah Swt menciptakan makhluk penggoda manusia. Makhluk ini sudah dilaknat oleh Allah, sebagai makhluk yang sesat. Maka mereka bersumpah dihadapan Allah Swt, untuk mengajak manusia sebagai temannya. Maka, manusia yang selalu teguh dengan agamanya, teguh terhadap apa yang sudah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Mereka yang akan selamat dalam perjalanan. Sampai ke tujuan yang didambakan oleh semua manusia, yaitu jannahNya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inspiratif.selamat tahun baru islam pak

20 Aug
Balas

Siap pak Timbul, selamat tahun baru juga, sukses selalu

20 Aug



search

New Post