Aris Sabthazi

Pendidik di SMA Negeri 1 Jamblang...

Selengkapnya
Navigasi Web

AKHLAK DAN KARYA SELALU DI KENANG

Perasaan sedih dan salut itu yang dirasakan oleh guru dan warga SMAN 1 Jamblang, saat acara pisah sambut pengawas SMAN 1 Jamblang bersama bapak Drs. J. Budhy Raharjo M.Pd, pada hari Rabu (10/1/2018).

Sedihnya karena akan berpisah dengan orang baik. Orang yang selalu memberikan kesan menyenangkan bagi yang bertemu. Akhlak yang ramah, santun dan akrab. Dari mulai pedagang kantin, TU hingga guru pun merasakannya.

Salutnya adalah selain ia berkompeten dalam urusan ilmu kependidikan, ia juga memilki kelebihan dalam hal IT. Ia mampu membuat aplikasi atau program untuk kepentingan sekolah binaannya.

Karyanya sangat membantu, seperti aplikasi perangkat pembelajaran, evadir, dan program peningkatan kinerja guru, dan lainnya. Karyanya sangat bermanfaat. Para guru banyak merasakan kemudahan dari keahlian program yang ia buat.

Bahkan diakhir masa jabatannya ia membuatkan program untuk akreditasi sekolah. Yang kebetulan tahun 2018 ini sekolah akan diakreditasi. Itulah beliau.

Diusianya yang menginjak 61 tahun, beliau masih senang memberikan karya yang bermanfaat untuk banyak orang.

Tentang sosok yang senang berkarya, saya teringat kepada sosok pa Tjandra Heruawan, yang disampaikan pemateri, saat pelatihan Sagu Sabu bulan Oktober 2017 di Cirebon.

Pa Tjandra telah meninggal dunia pada tahun 2008. Meski demikian ia tetap dikenang akan karyanya. Beliau adalah guru fisika yang kreatif dan inovatif. Sosoknya sederhana, apa adanya, humoris dan ciri khas fisik yang tampak adalah giginya yang ompong.

Semangat untuk berkarya sangat tinggi. Ia senang membuat media pembelajaran fisika dengan bahan-bahan bekas. Ia tertarik membuat media tersebut didasari atas keprihatian terhadap pemahaman siswa akan matapelajaran fisika. Pelajaran yang dianggap sulit karena terkesan hanya teori saja yang didapat tidak mengetahui wujud konkretnya.

Jika harus terpaksa sekolah membeli maka sekolah harus "merogoh saku cukup dalam", yang saat itu sekolah sangat berat mengeluarkannya. Dari hal itulah ide dan kegemarannya tumbuh.

Ia memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar rumahnya untuk dijadikan alat peraga pembelajaran. Sudah puluhan karya yang ia buat. Dan ia suka membuat temuannya dengan nama-nama yang unik, diantaranya yang masih diingat penulis, Molina (Motor Listrik Sederhana).

Karya-karyanya itu ternyata mendapatkan perhatian dan penghargaan baik dari tingkat nasional maupun luar negeri. Ia pernah meraih juara I Kompetisi Kreativitas Guru SMP tingkat nasional dari LIPI. Ia juga pernah mendapatkan penghargaan Teacher Contest JICA-UPI di Bandung 2003. Dan juara III Science Is Fun Competition Australia Education Centre 2005.

Tidak cukup sampai disitu ia juga mencoba membukukan karyanya itu melalui buku. Maka terciptalah buku dari tangannya berjumlah tiga buah, dengan judul " Laga Si Dangkas". Buku itu ia salurkan ke sekolah-sekolah terpencil dan daerah pedalaman secara cuma-cuma.

Satu pernyataan yang membuat ia ingin terus berkarya adalah "Saya ingin bermanfaat untuk orang lain, baik hidup maupun telah tiada". SubhanaAlloh. Semoga Alloh menjadikan usahanya sebagai ladang amal jariah yang terus mengalir baginya di akherat.

Demikianlah kita belajar dari mereka-mereka yang mau berkarya dan bermanfaat untuk kita semua. Amiin.

menunggu jam ke 9, 14.07, Senin (15/1/2018)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post