Terakhir kali mengunjungi Monjali (Monumen Yogyakarta Kembali) ketika penulis duduk di bangku SMA Kelas XI, dengan tema kegiatan "Ngegembel", yaitu berlibur ke yogya dengan modal nekad berlima dengan teman-teman bermain. Modal seadanya dengan berbekal yang cukup.Tidur dimana saja, yang penting _pereum,_ namanya juga ngegembel. Ketika itu penulis menyempatkan bermain kesana. Dan suasana sekarang berbeda. Saat ini telah di pagar, semakin banyaknya bangunan disekitarnya. Adanya taman dan tempat bermain, serta cafetaria. Di taman ada lampu-lampu lampion. Namun Ada sedikit yang disayangkan yaitu sarana toilet dan taman bermain yang kurang terawat. Toilet yang berada di dalam area jumlahnya sedikit dan perlu ditambah, termasuk peningkatan kenyamanan dan kebersihannya. Selain itu juga adanya sarana bermain seperti Rollcoster yang entah apakah masih berfungsi atau tidak, karena yang terlihat sudah berkarat. Kemudian, fungsi taman yang kurang maksimal yang digunakan untuk menyimpan mainan yang rusak seperti penyimpanan barang bekas. Andai saja keadaan itu dapat dibenahi seperti sarana yang terdapat di tempat wisata Prambanan maka akan lebih nyaman. Menurut informasi yang beredar kurang sempurnanya sarana prasarana yang ada disebabkan pengelolaan Monjali dikelola oleh Pemda. Sebenarnya tidak jadi soal dikelola oleh Pemda asal profesional. Atau jika tidak, tidak salah juga jika bekerjasama menggandeng pihak swasta. Semoga ke depan siapa pun yang mengelola, Monjali lebih nyaman dan menarik untuk dinikmati oleh para pengunjung, hingga Monjali tersenyum kembali, semoga.

Ambarketawang, tunggu makanan turun di perut, 21.10, 22/12/2017