Hari-hari ini para guru disibukkan dengan mengisi SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Ada yang semalam mencari berkas-berkas SK. Ada yang malam hari menghitung target pencapaian tahun. Ada juga yang bersabar menunggu akses internet yang belum terhubung normal. Itu berlanjut di sekolah.

Di sela-sela waktu kosong mengajar, mereka mencoba menyelesaikan tugasnya. Berdiskusi dengan guru yang telah lebih dahulu mencoba. Mengerjakan. Mengotrat-otret. Bahkan ada juga sudah mengirimkan ke atasan, meski akhirnya ada kesalahan.

Ada yang menarik dari melihat kesibukan mereka. Ketika ada penilaian satu semester yang belum dinilai, maka sang guru itu berkata “Iya lumayan satu semester juga bisa dimasukkan ke dalam perhitungan SKP. Lumayan,” Ujar kepada rekannya.

Penulis terbetik, itulah manusia yang selalu berupaya ingin mendapatkan dari apa yang ia usahakan dengan sempurna. Tidak ingin sedikitpun sia-sia. Ada perasaan sayang. Tidak mau rugi. Meski itu baru merencanakan yang terkadang hasilnya kita belum tahu apakah terwujud atau tidak. Apakah dapat penuh, sebagian atau ditolak sama sekali. Itulah usaha manusia di dunia.

Namun di sisi Alloh tidak ada yang sia-sia.

Setiap perbuatan seorang hamba yang beriman, ikhlas dan mengikuti sunnah rasul-Nya, maka ia pasti mendapatkan balasan yang sempurna. Bisa Alloh balas langsung di dunia, atau Alloh tangguhkan di akherat, atau Alloh menggantinya dengan menghindarkan dirinya dari musibah dengan keselamatan.

Semuanya akan dibalas meski sebesar zaroh pun (materi atau partikel yang halus sekali). Maka inilah yang seharusnya membuat kita lebih bersemangat beramal soleh untuk meraih janji Alloh. Beramal kebaikan demi kebaikan.“ Maka barang siapa yang mengerjakan seberat zaroh niscaya ia akan melihat pahalanya” (QS. Al-Zalzalah: 7).

Jumat pagi menunggu mandi, 07.44, Jumat 19 Januari 2018