ARI TRI NOERYANTI,S.SOS

guru sman 1 ngemplak...

Selengkapnya
Navigasi Web
TEA OCA Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar Antropologi

TEA OCA Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar Antropologi

Antropologi adalah mata pelajaran yang baru bagi lulusan SMP yang baru menginjak bangku SMA. Memperkenalkan Antropologi sebagai pelajaran yang baru dan unik, membutuhkan strategi. Hal pertama jika tidak menarik akan mempegaruhi opini siswa terhadap pelajaran ini. Notabene pelajaran yang sarat hafalan banyak menjadikan mata pelajaran yang kurang diminati dan strategis untuk dijadikan bekal di masa depan.

Sebagai guru Antropologi sadar betul akan kelemahan material dari mata pelajaran yang tergabung dalam ilmu humaniora ini. Stimulus adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan segi ‘ asyik’ dan unik dari Antropologi yang khas. Antropologi yang mempelajari manusia baik dari segi ciri fisik, sejarah dan perkembangannya dari masa ke masa, Jika diperhatikan dari segi ciri budaya sangatlah menarik, baik bahasa, tradisi, kebudayaan dan keseniannya. Maka hal tersebut dijadikan entry poin ( titik masuk ) pengenalan Antropologi yang jitu. Karena tanpa adanya minat belajar sulit untuk mengontrol hasil belajar. Minat belajar yang tinggi akan mendorong hasil belajar. Maka dipilihlah metode outingclass dan kartu untuk mengenalkan Antropologi kepada peserta didik kelas X program Bahasa di SMAN 1 Ngemplak Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.

Melalui Oca ( Outingclass and charts ) peserta didik melakukan observasi ke Museum Sangiran melihat, mengamati, mendengarkan, merekam setiap moment dan penjelasan dari tour gaet mendorong sensor motor, kognitif, afektif untuk memancing minat belajar. Hasil belajar konkrit seperti peninggalan sejarah manusia purba di Sangiran, Klaten adalah jejak Antropologi yang menyediakan kajian teoritis, prediksi dan histori yang cukup menarik karena selain visualisasi gambar, patung, suara film yang merekam pekerjaan para antropolog dan arkheolog lokal dan dunia memberi wawasan bagi peserta didik tentang ruang lingkup, ragam kajian, dan manfaat Antropologi bagi ilmu pengetahuan dan peradaban manusia.

Minat Antropologi

Untuk mengetahui minat dapat diketahui melalui respon terhadap pertanyaan, antusiasme bertanya, melibatkan diri dalam diskusi tanya jawab, memberi feedback dan penjelasan. Semangat peserta didik ditengarai dalam pertanyaan-pertanyaannya sepanjang melihat pameran patung, gambar,fim serta kronologi penjelasan keberadaan manusia purba homo soloensis, yang disinyalir pernah singgah di Sangiran Klaten Jawa Tengah.

Antusiasme juga diperlihatkan saat mengambil bagian dalam menjawab pertanyaan pancingan guru dan soal yang diberikan saat proses foccused group discussion setelah melakukan kunjungan untuk mengontrol informasi dan proses pembelajaran selama melakukan observasi di ruang display di Museum Sangiran.

Hasil Belajar

Peserta didik yang masih remaja sangat erat kaitannya adengan budaya medsos ( media sosial ), hal ini tentu memprihatinkan karena gadget mereka lebih menarik dari pada berinteraksi langsung. Buktinya dalam setiap kesempatan dimana – mana orang lebih asyik dengan handphone ( hp ) masing – masing. Sikap tertunduk memandang benda elektronik di genggaman tangan adalah bahkan fenomena yang dapat dilihat keseharian menyerang remaja, tua dan muda. Bahkan keberadaan hp sangat dominan memepengaruhi sikap hidup, sikap badan / gesture memudahkan sakit kepala karena gerakan yang monoton ‘menunduk’ melihat fasilitas hp yang sangat beragam bahkan duduk bersebelahan kadang orang memilih chatting daripada langsung berinteraksi.

Fenomena ini dimanfaatkan oleh guru untuk memberi rangsangan yang berbeda terhadap para siswa yaitu melihat secara langsung display pameran di museum, berdiskusi, untuk memecahkan kebekuan materi dan keterasingan para siswa terhadap mata pelajaran Antropologi, melalui pembelajaran aktif diharapkan menghasilkan hasil belajar yang baik.

Hasil belajar dalam hal ini adalah bukti konkrit berupa angka yang diperoleh setelah mengerjakan soal dan kemampuan literasi peserta didik berupa artikel yang diposting di blog dan disebarluaskan melalui media sosial facebook. Dua jenis tagihan ini yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam belajar mengenal Antropologi.

Akhir-akhir ini berita hoax ( berita bohong) sering mendominasi media sosial dan cepat tersebar mempengaruhi opini publik. Penyalahgunaan media sosial membuat kehidupan nyata manusia terancam konflik, kekerasan yang dapat menggerakan masa yang bermuatan intrik politik. Untuk meminimalisasi dominasi berita bohong maka muncullah ide menggunakan media sosial sebagai wahana untuk menyebarluaskan semangat menulis yang positif. Oleh sebab itu peserta didik diperkenalkan tentang pembuatan blog pribadi, akun facebook dan membuat tulisan artikel atau opini tentang pembelajaran yang mereka alami di museum dan dapat mengambil manfaat dari pembelajaran tersebut, aktifitas ini dianggap sebagai hasil belajar literasi yang akan memperkuat memori tentang pengalaman belajar.

TEA OCA ( Teknik Active Learning , outing class dan charts )

Metode pembelajaran aktif atau active learning telah dipercaya sebagai cara membangkitkan semangat antusiasme yang diukur sebagai minat dari peserta didik terhadap mata pelajaran yang disajikan. Pemilihan metode outing class dan bermain kartu ( Charts ) sangat tepat merangsang sensor motorik, afektif dan kognitif para siswa untuk belajar mata pelajaran yang baru seperti Antropologi yang baru dipelajari di kelas X SMA program bahasa.

Pengunaan Tea Oca sangat penting untuk menyegarkan ingatan dan memetakan materi yang dipelajari sehingga menambah energi positif terhadap aktifitas menjawab tantangan hot ( higher order thinking ) atau berfikir tinggi seperti berfikir dalam tahap analis yang kritis sehingga mendorong para peserta didik untuk bersikap cerdas dan tepat dalam menghadapi tantangan yang dimunculkan dalam rangsangan-rangsangan seperti berita bohong, provokasi dan tidak bersikap gegabah.

Tea Oca digunakan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar Antropologi pada siswa kelas bahasa yang dapat mendulang dua esensi kemapuan menjawab soal dan kemampuan literasi menggunakan media sosial. Tea Oca merupakan energi positif untuk kepentingan promosi bagi sekolah karena keberadaannya yang nyata di wilayah publik yaitu museum sangiran Klaten Jawa Tengah mengenalkan secara langsung aktifitas nyata sekolah ke daerah lain. Maka dapat disimpulkan bahwa Tea Oca adalah media / alat untuk promosi sekolah, promosi program bahasa, publikasi literasi yang amat jitu untuk memancing minat dan meningkatkan hasil belajar siswa. Semoga melalui Tea Oca menginspirasi kegiatan positif yang memiliki daya guna yang bersifat multidimensi. Keuntungan ganda dari Tea Oca adalah energi postif bagi perkembangan kegiatan belajar mengajar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post