ARMAN, S.Pd, M.Pd

ARMAN, S.Pd, M.Pd. lahir di desa Kabiraan Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. Provinsi Sulawesi Barat. Tepatnya pada tanggal 15 Maret 1978, putra dari pasangan...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENATA FOLDER KEHIDUPAN

MENATA FOLDER KEHIDUPAN

(Pendekatan Multi Skill untuk Kesuksesan Hidup)

Oleh : Arman, S.Pd, M.Pd (Guru SMAN 3 Majene)

(email : [email protected])

Kita masing-masing diberikan dua puluh empat jam yang sama setiap hari,

Bagaimana cara kita memilih penggunaan waktu yang membuat kita memilih

antara kesuksesan dan kegagalan (Kenneth Brodeur)

Ketika kali pertama saya menggunakan istilah multi skill , adalah pada saat pemberian salah satu mata kuliah di salah satu Perguruan Tinggi di Majene. Pada saat itu, mata kuliah yang diampuh adalah Psikologi Anak untuk mahasiswa semester tujuh. Seorang mahasiswa bertanya tentang perbedaan antara skill dan keterampilan. Jawaban saya saat itu bahwa skill adalah kecakapan hidup, sementara keterampilan adalah hanya bersifat keterampilan anggota fisik semata. Yah, itulah jawaban singkat saya dengan “sedikit tidak yakin” dengan jawaban tersebut.

Jawaban tersebut di atas, membuat sayap pemikiran saya terbawa pada orang-orang yang sukses dengan berbagai multi talenta yang mereka miliki. Katakanlah, bagaimana seorang BJ Habibie yang sukses dengan spesialisasinya sebagai konstruktur pesawat terbang, bagaimana juga seorang Soichiro Honda yang berasal dari keluarga miskin yang telah sukses dengan salah satu pabrikan kendaraan mesin penguasa jalan raya, terus bagaimana juga seorang Mark Zuckerbeg yang sukses dengan akun facebook yang didirikannya yang kini telah menjadi raja dunia maya dalam media sosial.

Deretan orang-orang luar biasa tersebut di atas, adalah contoh bahwa kesuksesan bisa datang kapan saja, dan berasal dari siapa saja, selama mereka (manusia) memahami dan mau mengembangkan skill yang mereka miliki. Seratus persen saya Haqqul Yakin bahwa dibalik dari sebuah kesuksesannya itu ratusan kegagalan telah menjadi penghias perjalanannya sehingga mencapai kesuksesan tersebut. Tidak salah kiranya, seorang Soichiro Honda pernah mengatakan, “orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen, tetapi mereka tidak pernah melihat sembilan puluh sembilan persen kegagalan saya”.

Life Skill Plus Keterampilan

Tanpa bermaksud untuk menyempitkan pemahaman kita bersama bahwa life skill dapat dimaknai sebagai kecakapan hidup yang diperlukan seseorang untuk dapat sukses dalam kehidupannya. Istilah skill secara Indonesia diterjemahkan sebagai kecakapan dan bukan keterampilan. Pemaknaan skill sebagai sebuah kecakapan disini lebih dititikberatkan pada bagaimana seseorang menghadapi problema kehidupan dan kemudian secara aktif dan kreatif memecahkannya. Bukankah untuk merubah sebuah masalah menjadi manfaat diperlukan suatu kecakapan?. Tentu saja iya, karena dengan berbagai kegagalan tersebut sebenarnya tangga kesuksesan sudah kita susun. Artinya bahwa ketika kegagalan dan masalah itu sudah merasa enggan dan capek menyapa kita, gerbang kesuksesan sudah siap menyambut kita.

Lahirnya kecakapan hidup seorang manusia tidak akan pernah terlepas dari keterampilan. psikomotorik yang pertama kali diperkenalkan dari ilmu taksonomi Bloom. Misalnya seseorang belajar membuat keset kaki, belajar memelihara ayam, belajar membuat berbagai macam kue dan berbagai keterampilan lainnya. Keterampilan dari membuat keset kaki, memelihara ayam, membuat kue tersebut ketika di bawah kearah skill atau kecakapan yang lebih luas, adalah ketika misalnya bagaimana keset kaki tersebut dibuat dan dimanage sebagai bahan industri dan dikelola secara kreatif dan profesional sehingga dapat memberikan kesuksesan yang lebih, bagaimana keterampilan memelihara ayam tersebut dijadikan sebagai pekerjaan yang dapat menghasilkan misalnya dengan membuat peternakan ayam, terus bagaimana dari belajar membuat kue tadi disulap menjadi sebuah industri catering. Nah, dari deskripsi tersebut di atas, disitulah makna dari kecakapan itu sendiri yang dapat dikatakan sebagai sebuah life skill.

Multi Skill

Sukses mengandung makna yang luas dan tidak tepat sama pemaknaan dari setiap manusia. Ada orang yang menganggap bahwa sukses itu adalah ketika dia mencapai karier yang tinggi, juga ada yang menganggap bahwa sukses itu ketika dia berlimpah materi, pun ada juga yang menganggap bahwa sukses adalah ketika dia merasa nyaman dan tenang. Semua bentuk kesuksesan tersebut lahir dari kecakapan hidup seorang manusia. Sukses tersebut hadir akibat dari kemampuan dalam menganalisa dan menemukenali segala macam potensi, hambatan serta solusi untuk sebuah proses menuju kesuksesan. Berbagai macam kecakapan tersebut, lahir dari berbagai kecakapan diantaranya, adalah kecakapan personal (personal skill), kecakapan hidup spesifik (specific skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill) serta kecakapan sosial (social skill).

Kecakapan personal adalah kemampuan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain. Proses utama dari kecakapan tersebut adalah bagaimana memahami problema yang dihadapi, menemukenali informasi yang relefan, menalar dan melahirkan solusi serta keputusan apa yang akan diambil. Semua hal tersebut adalah kajian dari kecakapan personal.

Kecakapan hidup spesifik (specific skill) adalah kemampuan seseorang menguasai satu macam keterampilan tetapi agak terbatas ruang geraknya ketika problema yang dihadapi di luar dari kemampuan khususnya. Dalam hal ini, kecakapan tersebut lebih mengedepankan pada keterampilan manual. Keterampilan tersebut dapat dicontohkan dengan seorang tukang bengkel yang hanya ahli dengan mesin yang berkaburator dan platina, tetapi ketika dihadapkan dengan mesin yang berinjeksi atau CDI dia tidak dapat mengatasinya. Itulah yang disebut dengan kecakapan hidup spesifik.

Sementara kecakapan berpikir (thinking skill), lebih mengarah pada aspek psikologis. Kecakapan tersebut dituntut untuk lebih tanggap dalam menentukan sesuatu dengan menggunakan alas berpikir rasional atau keilmuan ataukah alas berpikir lateral atau kreatif. Berpikir rasional lebih dibutuhkan pada saat melakukan analisis sedangkan berpikir lateral dibutuhkan untuk mencari alternatif pemecahan masalah.

Kemudian kecakapan yang terakhir adalah, kecakapan social (social skill). Kecakapan tersebut dibutuhkan ketika manusia berada dalam suatu ikatan, suatu sistem yang tidak terpisah. Misalnya, ikatan keluarga, organisasi ataupun dalam hidup bermasyarakat secara umum. Kecakapan sosial dalam kondisi tersebut sangat dibutuhkan untuk proses keberlangsungan hidup dari segi toleransi, menghargai orang lain, bekerja sama dengan penuh tanggung jawab, berempati serta saling membantu dalam kesulitan.

Satu istilah kunci adalah ''learning by doing'', belajarlah dengan melakukannya. dari sini kita akan merasakan sendiri apa yang ingin kita pelajari dengan mengorbankan diri kita melakukan apa saja yang perlu dilakukan. Multi skill tersebut di atas, diharapkan menjadi formula dalam menggiring kesuksesan kita, dapat menambah perspektif kita, dapat membuka ruang berpikir kita semua. Karena dengan kesemuanya itu berarti kita telah menyusun folder-folder kehidupan kita sendiri dengan sebuah tujuan yaitu kesuksesan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat Pak Arman.... We are new folder

17 Jun
Balas

terminal hidup kita bagaikan folder ya pak. Setuju!

16 Jun
Balas

kira-kira begitulah bu....

16 Jun
Balas



search

New Post