Armaya sari

PENTINGNYA MENULIS BAGI KU Menulis adalah bagian dari hidup ku. Aku adalah tipical manusia kurang dapat mengungkapkan perasaan langsung. Kala aku dulu menyukai...

Selengkapnya
Navigasi Web

Siapa sebenarnya teroris itu....Muslimkah?

Siapa sebenarnya teororis itu.... Muslimkah?

Kata teoris rasanya sudah sangat melekat dengan seorang muslim. Lebih gilanya lagi bila ada seorang muslim yang berpakaian sesuai syariatnya, maka ia akan menjadi sasaran kecurigaan orang terhadap yang namanya terois. Saya heran kenapa muslim dikaitakan atau identik dengan kata teroris?. “Apa yang menyebabkan kata teroris seakan-akan menjadi bajunya seorang muslim”.

Peristiwa bom di Menara kembar di Amerika. Hem...rasanya kok ya gak mendasar banget ya. Padahal kalau di telisik lebih dalam lagi gak terbukti dah...muslim yang melakukan itu. Ataukah karena ISIS yang pakaiannya menyerupai orang Arab. Udah pada taulah ya siapa di balik ISIS itu, kalau mau tau dengerin aja pidato dari Hillari Clinton beberapa tahun lalu, siapa ISIS itu. Saya sih disini gak membahas tentang ISIS ya....

Kalau kita boleh melihat dari berbagai peristiwa sejarah, adakah peristiwa berdarah yang disebabkan oleh kaum muslimin?. Rasanya tidak ada pristiwa berdarah yang penyebabnya adalah seorang muslim. Katakan saja Perang dunia II, siapa sih dalangnya (baca ya...sejarahnya), pembantaian muslim Bosnia, pembantai muslim Uighur, pembantaian muslim di Myanmar, pembantaian muslim di Suria, pembantaian muslim di Palestina, pembantaian muslim di India. Di Indonesia sendiri kaus Poso juga merupakan salah satu kasus pemabntaian umat muslim. Ini adalah sedikit kasus di dunia yang semuanya yang menjadi korban adalah ummat Islam. Adakah negara yang mayoritas Muslim membantai kaum minoritas, rasanya belum ada berita itu terdengar. Kenapa kami muslim punya aturan dan larangan yang keras dalam memperlakukan mahluk hidup. Kitab kami Al-Qur’an sangat melarang keras ummat Islam membuat kerusakan di muka bumi. Tulisan saya tentang “misi-misi seorang manusia,” telah membahas tentang keutamaan misi hidupnya manusia itu adalah menjaga bumi dari kerusakan. Tidaklah mungkin seorang muslim yang taat akan melakukan kerusakan di bumi apalagi sampai melakukan pembunuhan tanpa sebab yang sesuai dengan Saro’.

Kami muslim punya aturan dalam berperang. Punya aturan melindungi sesama. Mungkin tak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan kekerasan kepada pengikutnya. Islam adalah agama yang Rahmatan lil alamin, yang arti kehadirannya kan membawa kebaikan.

Di dalam al-Qur’an sendiri telah tegas dijelaskan bahwa Allah swt, sangat menganjurkan hidup damai, harmonis dan dinamis di antara umat manusia tanpa memandang agama, bahasa dan ras mereka. Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim (al-Mumtahanah 8-9).

Dari pemaparan ayat diatas jelas bahwa seorang muslim dilarang melakukan keributan dan harus hidup harmonis serta damai. Bahkan seorang muslim dilarang untuk berdebat panjang, karena akan menyebabkan timbulnya pemusuhan, hingga menyebabkan datangnya penyakit hati.

Mengutip dari sebuah artikel Wahid Foundation

Imam al-Syaukani dalam kitabnya Fathul Qadir mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah Allah tidak melarang berbuat baik kepada kafir dzimmi, yaitu non muslim yang mengadakan perjanjian dengan umat Islam dalam menghindari peperangan dan tidak membantu orang non muslim lainnya dalam memerangi umat Islam.

Adapun sebab turun ayat tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya al-Musnad dari Abdullah bin Zubair. Ia berkata: “Qatilah mendatangi putrinya Aisyah binti Abi Bakar. Namun Asma’ enggan menerima hadiah dan kedatangan perempuan itu ke rumahnya. Karena itu, Aisyah menanyakan permasalahan tersebut kepada Nabi Saw. maka Allah menurunkan surat al-mumtahanah ayat 8-9. Oleh karena itu, Nabi memerintahkan Asma’ untuk menerima hadiah dan kedatangan ibunya ke rumahnya.

Rasulullah Saw. juga memerintahkan untuk tidak berbuat dzalim kepada non muslim yang mengadakan perjanjian dengan umat Islam. Dalam hal ini Nabi Saw. bersabda: “Siapa yang membunuh (non muslim) yang terikat perjanjian dengan umat Islam, maka ia tidak akan mencium keharuman surga. Sesungguhnya keharuman surge bisa dicium dari jarak empat puluh perjalanan (di dunia).” (H.R Ahmad, al-Bukhari, al-Tirmidzi, al-Nasa’I, dan Ibn Majah).

Saking pentingnya berdamai dan hidup harmonis, Rasulullah Saw. tidak menganggap pendusta bagi orang yang mengadu domba antara kedua orang yang bertikai dengan mengatakan hal-hal yang baik diantara keduanya, karena tujuan sebenarnya orang tersebut adalah untuk mendamaikan, bukan mengadu domba. Sebagaimana dalam hadis riwayat imam al-Bukhari Bukanlah disebut pendusta orang yg menyelesaikan perselisihan diantara manusia lalu dia menyampaikan hal hal yg baik (dari satu pihak yg bertikai) atau dia berkata, hal hal yang baik.

Jelaslah bahwa Islam adalah agama yang mencintai perdamaian. Bagi ummat Islam yang tidak mencintai perdamaian, maka ia bukanlah ummatnya Rasulullah. Jadi sebutan bagi seorang muslim adalah teroris adalah salah besar dan melukai perasaan kami muslim. Kami muslim juga butuh perlakuan yang yang sama seperti ummat lainnya tanpa dicurigai dan tanpa diskriminasi.

Saat ini dibelahan dunia ada banyak ummat Islam yang tertindas. Mari kita doakan agar Allah memberikan pertolongan kepada saudara-saudara kita yang sedang tertindas, karena rasa Phobia Islam yang tidak mendasar pada ummat muslim. India saat ini sedang memanas. Pembantaian ribuan muslim sedang bergejolak. Ya...Allah turunkanlah bala bantuan Mu terhadap saudara-saudara kami yang tertindas, di Suria, Pelestina dan belahan dunia lainnya.

#tantangan hari gurusiana hari ke-30#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post