Arni Wiyati, S. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RESTU IBU PEMBUKA JALANKU

RESTU IBU PEMBUKA JALANKU

Ketika rasa hampa menghampiri diri, akan ke mana hidup ini berjalan, biasanya ibulah tempat aku bertanya. Sudah terbukti bahwa setiap aku melangkah tanpa pamit ibu, pastilah sesuatu hal jelek terjadi. Hal itu membuat diriku harus berpikir sejuta kali jika tanpa restu ibu.

Memilih perguruan tinggi menjadi permasalahan bagiku. Antara idealisme diri dengan fakta bahwa ibu tidak mengijinkan. Menurutku masa depan adalah milikku, mengapa ibu harus menentukan pilihannya untukku. Aku ingin terjun di dunia kesehatan, bukan guru. Mengapa harus kuliah di institut keguruan?

Berkali-kali berpikir apakah aku nekad tanpa restu ibu, memilih jurusan pendidikan tinggi yang kuinginkan atau ikut pilihan ibu. Mati kutu rasanya! Pengalaman lama menghantui diri, takut peristiwa negatif kembali terjadi. Akhirnya “Bismillah aku ikut pilihan ibu” memilih IKIP Surabaya sebagai tempat kuliahku.

Di benakku, ini mungkin jalanku, tidak boleh aku setengah-setengah. Kutekuni masa kuliah di IKIP, aku jalanani meski tak bisa menikmati. Hingga 4,5 tahun berlalu selesai tugasku belajar.

Awalnya aku mengawali profesi guru di SMA swasta selama 2 tahun, kemudian SK CPNS turun. Alamak!… SK penempatanku di kecamatan Pasirian di Lumajang. Terbayang jauhnya, sedih sekali. Rasanya penderitaan dimulai. Waktu berlalu, kujalani penyiksaan ini. Bertugas jauh dari suami. Tiga bulan berlalu, cerita buruk lain terjadi. Aku dipindahkan ke Pronojiwo yang membuatku merasa lebih terpuruk. Tugas baru yang tidak sesuai dengan bunyi SK penempatanku. Pernah suatu ketika aku menolak tugas tersebut dengan dalih bahwa harus berpedoman pada SK, tapi Kepala Sekolah tidak menggubris bantahanku. Cerita punya cerita ternyata KS sebelumnya mendapat pesan, tempatku digantikan guru lain dari daerah setempat. Sakit hatiku dipermainkan. Habis akalku membantah KS, kujalani sambil ikhtiar pindah ke Surabaya. Alhamdulillah terwujud.

Alhamdulillah, ternyata betul, pilihan ibu membawa aku pada masa sekarang. Ternyata dunia guru menyenangkan. Banyak hikmah yang didapatkan menjadi seorang guru. Kepuasan rohani dan materi, komplit didapatkan. Semua itu membuat aku bersyukur. Terima kasih Ibu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post