Arnold Jacobus

Saya hanyalah seorang Guru yang ingin berbagi dengan sesama....

Selengkapnya
Navigasi Web
SI PEMBUAT SABUN & SANG PEMIMPIN AGAMA

SI PEMBUAT SABUN & SANG PEMIMPIN AGAMA

Pada suatu hari seorang pemimpin agama berjalan bersama seorang pembuat sabun. Sepanjang perjalanan, si pembuat sabun mengeluh mengenai apa pentingnya agama di dunia ini. Pembuat sabun berkata, “Semua agama mengajarkan hal yang baik kepada seluruh umat manusia, namun semua hal itu mubazir. Coba lihat apa yang telah dilakukan manusia sepanjang dunia ini diciptakan. Tingkat kejahatan bukannya menurun bahkan naik. Jika agama dapat memberikan dampak yang positf, kenapa semua hal ini terjadi?”.

Sang pemimpin agama tidak menjawab apa-apa, namun menunjukkan bahwa ia sedang berpikir dengan serius tentang pendapat pembuat sabun tersebut. Mereka terus melanjutkan perjalanan mereka sampai terhenti di depan segerombolan anak kecil yang asyik bermain lumpur. Kemudian si pemimpin agama berkata kepada di pembuat sabun, “Liharlah anak-anak itu bermain, Anda mengatakan bahwa sabun membuat mereka bersih, tapi lihatlah kotoran yang ada di tangan mereka, jadi apa bersihnya sabun yang telah mereka pakai selama bertahun-tahun?” Si pembuat sabun cepat-cepat melontarkan protesnya dengan mengatakan, …tapi sabun akan menjadi tidak berguna jika tidak dipakai secara terus menerus.” “Tepat sekali jawaban Anda, demikian juga dengan ajaran agama, ia bukan hanya untuk dipelajari namun dipraktikkan setiap hari,” timpal sang pemimpin agama.

Inti cerita ini mempunyai kesimpulan bahwa setiap orang membutuhkan pendidikan karakter setiap hari untuk dapat tampil positif dalam dunia yang mempunyai berbagai tantangan.

Proses pembiasaan sangat penting dalam membentuk karakter yang baik dalam diri seseorang. Sesuai dengan pendapat Aristotle (dalam Stephen R Covey, 1997: 35) bahwa “Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan”. Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Proses pembentukan karakter dapat digambarkan sebagai berikut.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa gagasan yang kita ketahui akan kita aktualisasikan dalam perbuatan, perbuatan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan, kebiasaan yang dilakukan secara berulang/kontiniu akan membentuk suatu karakter. Ary Ginanjar dalam bukunya ESQ (2007: 284) mengatakan bahwa pembangunan karakter tidaklah cukup hanya dengan penetapan misi saja. Itu perlu dilanjutkan dengan proses yang terus menerus sepanjang hidup (pembiasaan). Pembentukan suatu karakter dalam diri seseorang (peserta didik) tidaklah cukup dengan mengetahui nilai-nilai karakter apa saja yang akan dilakukan, namun harus disertai dengan perbuatan terus menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan yang akan berujung kepada terbentuknya karakter.

Karakter, pada hakikatnya dapat dipandang sebagai sekumpulan kebiasaan yang terkoordinasi, apa yang kita pikirkan, rasakan, dan kerjakan, agar suatu tugas terlaksana. Pendapat ini sekiranya bisa menegaskan bahwa hakikat dari suatu karakter bukanlah hanya pada pemahaman, melainkan juga metode internalisasi kebiasaan. Seperti pandangan tentang penciptaan karakter dari buku Stephen R Covey (1997: 35) “Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Taburlah gagasan, tuailah perbuatan; taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tuailah karakter; taburlah karakter, tuailah nasib”. Artinya, untuk membangun karakter, tidak cukup dengan hanya menyampaikan apa saja yang harus kita lakukan, namun dibutuhkan sebuah mekanisme perbuatan yang terarah dan tiada henti secara berkesinambungan (pembiasaan).

Pemangkat, 2 Desember 2017

Arnold Jacobus, M.Pd.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post