Upik Sang Guru Multi Talent

Aryani Artha Kristanti - SMPN 5 Yogyakarta

Perempuan tanggguh ini bernama Marlupi, S.Pd yang lahir pada taggal 17 maret 40 tahun yang lalu. Marlupi dibesarkan ditengah keluarga petani yang hidup serba kekurangan. Untuk dapat kuliah dia harus ikut orang. Karena kepintarannya beberapa kali dia mendapat beasiswa. Cita-cita sejak kecil memang ingin manejadi guru. Setelah berjuang cukup panjang, mulai dari menjadi guru honorer, guru bantu akhirnya di tahun 2018 dia diangkat mennjadi guru PNS dan ditempatkan di SMPN 2 Piyungan .

Meskipun usianya tidak bisa dibilang muda lagi, tetapi semangatnya dalam menekuni profesinya luar biasa. Dia sudah menikah dengan 2 anak yang menginjak dewasa. Urusan rumah tangga tangga tidak pernah menganggu aktifitasnya sebagai guru. Terbukti banyak prestasi yang sudah diraihnya, salah satunya meraih nilai UKG tertinggi di Bantul. Prestasi itu mengantarnya menjadi guru IN periode 2016-2017. Kemampuannya dalam memahami Kurikulum 2013, membuat dia terpilih sebagi Staff kurikulum termuda di kotanya. Kemampuannya dalam mengajar ternyata membuat siswa-siswanya menyukainya sehingga dia dinobatkan sebagai guru favorit 3 tahun berturut-turut.

Disamping sebagi guru kesayangan siswanya , guru yang satu ini ternyata juga menjadi inspirasi teman-temanya. Itu berawal dari kebiasanya mengadakan konseling terbuka untuk siswa yang diampunya. Kebiasaan ini membuat seluruh masalah siswa dapat terdeteksi, dan akhirnya terpecahkan. Konsep konseling itu dilihat oleh teman-temannya , sehingga banyak yang menirunya . Satu persatu permasalahan seluruh ssiwa disekolah itu terpecahkan. Efeknya tidak saja prestasi siswa makin meningkat tetapi juga kepuasan orang tua atas pelayanan guru di sekolah turut meningkat.

Prestasi Marlupi tidak hanya terhenti di sekolah saja. Di forum MGMP sebupaten Bantul, dia juga terpilih sebagi pengurusnya. Dengan kemampuannya, banyak inovasi yang dibagikan ke seluruh anggota MGMP. Di tengah masyarakat dia juga menjadi kader PKK handal . Merajut adalah kemapuannya yang terus di bagi kepada seluruh anggota PKK. Keinginannya hanya satu, seorang istri sekaligus ibu harus punya penghasilan sendiri untuk membantu suami membiaya anak-anak mereka

Penulis adalah Peserta Bimtek SaguSabu P4TK IPA angkatan 2